Memetakan 2019 Dalam 28 Gagasan
Kami mengajak 28 kepala untuk berbagi gagasan tentang apa saja yang akan muncul dan berkembang di tahun 2019, mulai dari musik, makanan hingga arsitektur.
Words by Whiteboard Journal
Desain: Clarissa Amabel
Yang paling menarik dari saat membuka kalender baru adalah melihat bahwa akan ada 365 kesempatan baru bagi kita untuk menjelajahi berbagai hal yang belum pernah kita rasakan sebelumnya. Untuk itu, kami mengumpulkan dua puluh delapan sosok dari berbagai bidang dan mengajak mereka untuk mendiskusikan apa saja hal yang akan jadi besar di tahun 2019. Selamat tahun baru dan selamat menjelajahi hal baru!
Kayaknya produksi film akan jauh lebih banyak lagi dengan genre-genre dan variasi yang jauh lebih beragam. Sebagai penonton, ketika banyak dihadirkan dengan macam-macam varian kita jadi mau nggak mau pengen nonton ini, pengen nonton itu.
Dengan acknowledgement yang diberikan “The Night Comes for Us”, mengikuti kesuksesan “The Raid”, kepercayaan pasar luar terhadap kemampuan orang Indonesia bercerita tentang itu juga makin besar. Terus mengenai drama, drama juga harus lebih banyak lagi variasinya. Jadi ada keinginan juga mengajak lebih banyak orang Indonesia untuk percaya sama drama Indonesia
MAX MANDIAS
BURGREENS
Tren makanan sehat untuk 2019 bakal semakin berkembang. Tahun depan juga bakal jadi tahun yang baik atau yang cukup booming untuk vegan. Karena dampaknya bukan hanya dari perspektif kesehatan individu, lingkungan, planet dan lain-lain juga akan merasakan dampak positifnya. Sekarang kita nggak cuma ngomongin kesehatan tapi juga nutrisi. Bukan cuma nutrisi yang baik untuk tubuh, tetapi juga untuk lingkungan.
Aku sendiri berharap lebih banyak pihak yang ikut mempromosikan gerakan makan sehat melalui pola makan berbasis nabati karena dengan pola makan ini, nggak cuma sehat buat kita, tapi juga bagi lingkungan. Karena ini juga bisa menolong petani-petani agraris yang menggantungkan hidupnya dengan menanam ubi dan sebagainya.
ADYSTRA BIMO
RUNHOOD
Dalam ranah olahraga secara umum, masyarakat Indonesia masih menjajaki perjalanan dari fase “olahraga sebagai sebuah tren” menjadi “olahraga sebagai sebuah budaya/gaya hidup”. Hal ini terlihat dengan makin menjamurnya fitness studio, healthy food, dan komunitas yang menyuarakan gaya hidup sehat khususnya di kota-kota besar selama 5 tahun terakhir.
Secara fokus, tahun depan bisa dipastikan semua mata tertuju pada SEA Games 2019 di Manila. Seperti biasa, kiprah Timnas Sepak Bola pasti menjadi sorotan dan pembuktian bagi federasi. Terlebih setelah beberapa issue yang bertubi-tubi menimpa sepak bola Indonesia tahun ini. Bila tahun 2010-2018 dunia lari terfokus pada 5K sampai Marathon, tahun depan saatnya Trail Running dan Track and Field event unjuk gigi.
STACIA HADIUTOMO
FFFZINE
Tahun 2018 saya melihat banyak brand-brand lokal yang meranjah internasional. Brand-brand ini berani bersaing dan berkolaborasi dengan selebritas dari luar negeri, sehingga namanya dikenal di market luar. Menurut saya, ini merupakan perkembangan yang sangat baik dan refreshing karena akhirnya Indonesia berani keluar dari bubble/comfort zone. Secara topik, sepertinya zero waste akan jadi salah satu bahasan penting di tahun depan.
Semoga dengan banyaknya contoh, di tahun 2019 semakin banyak yang berani untuk maju, persaingan semakin sehat, saling menginspirasi, tidak hanya puas dengan kenyamanan dalam negeri. It’s a big world out there.
LAILA MUNAF
SANA STUDIO
I think mental health issue will continue. Karena ini baru banget, I’m excited untuk melihat komunitas juga find this as something yang mereka butuh untuk belajar. Karena tinggal di Jakarta, semakin hari bukan semakin zen, tapi semakin pusing. Dengan belajar new aspect ini mudah-mudahan orang-orang juga bisa merasakan impact-nya. So hopefully tahun 2019 ini mental health juga lebih membesar impact-nya.
Hopefully, we will see komunitas lain juga berkarya dari segi kampanyenya. So we can hopefully maybe get together to do a festival, itu impiannya Sana banget. I think the participants would also appreciate dan melihat it’s not a competition. If you’re campaigning about being healthy, you also want to have a healthy business relationship with similar businesses.
ADE PUTRI
ACMIID
Semakin banyak yang mengeksplorasi resep masakan Indonesia maupun yang bereksperimen dengan bahan-bahan lokal. Di luar itu, upmarket restaurant juga akan menjamur, khususnya di Jakarta dan Bali. Menu-menu healthy food juga mulai disisipi resep yang Indonesia banget. Artinya: pelaku industri semakin bisa bermain dengan eksperimen-eksperimen, dan lidah penikmatnya juga semakin luas pengalamannya.
Makanan tradisional dari desa dengan bahan-bahan yang masih terbilang asing akan mulai bermunculan di beberapa resto. Semoga perkembangan ini didukung oleh pemerintah agar bergeraknya tidak lagi sporadis. Tanpa dukungan, bisa saja jalan. Tapi jadi tidak ada benang merah yang membuat semuanya bisa berjalan in-line.
ARGIA ADHIDHANENDRA
NOISEWHORE
It’ll be crowded from what I’ve seen! Everyone’s into it right now, and that’s a good thing for the most part. Just hope we can see more acts releasing stuff down the line knowing that a lot of people is listening right now (and we’re gonna see a lot of opportunities for them to prosper with the abundance of shows to come from different types of people.)
I feel like next year the power struggle between corporations in the music scene will become a big thing. Bigger than ever, I suppose. I personally hope everyone in my field can be a lot more inclusive and open, stop thinking that we’re all competing and all that.
TEGUH WICAKSONO
SOUNDS FROM THE CORNER
Banyak kolektif dan komunitas musik yang mendesain acara musiknya dengan berbasis kemitraan. Hal positif dari fenomena ini adalah para kolektif kreatif ini bisa mengesampingkan ego masing-masing untuk memfokuskan effort pada result yang baik. Di 2019, tren ini masih akan berlangsung.
Nantinya di 2019 kuantitas acara kecil akan sedikit berkurang. Tahun depan, acara-acara musik akan lebih terkurasi dengan format yang lebih konsisten dan punya karakter. Kolektif-kolektif skala kecil-menengah seperti Suara Disko, Studiorama, Dekadenz, dan Noisewhore menurut gue di tahun 2019 bakal punya taring lebih tajam untuk buat melayani audiens mereka. Tantangan utamanya adalah bagaimana mengasah kredibilitas dan memperjelas identitas agar bisa menemukan audiens yang punya daya beli. Scene musik lokal akan lebih sehat secara ekonomi karena kolektif kecil punya bargaining power.
Tren event dan performans yang menyajikan format karaoke masih akan bertumbuh, karena secara bisnis itu menguntungkan banget. Ditambah juga ada unsur nostalgia yang kebangun – beriringan dengan gelombang kembalinya artis-artis senior ke panggung musik. Ini juga fenomena yang menurut gue menarik banget untuk diikuti: sepanjang apa napasnya, dan apa impact yang dihadirkannya. Satu hal yang gue takutin adalah nantinya pemilu bakal mempengaruhi scene musik. Setidaknya dari gairah, dan aksesibilitas.
MICHAEL KILLIAN
PLEASURE
Menurut saya di 2019 akan jauh berkembang dan naik ke level yang lebih tinggi khususnya di Asia dan saya mengharapkan di tahun depan industri fashion indonesia akan semakin dilirik dan dikenal di market internasional. Semoga semakin banyak yang mengapresiasi dan tentunya semakin banyak support.
KAREEM SOENHARJO
BAP
I don’t think that there will be new trend in the music. But I hope that we all can be more honest, learn more, take more risk and to trailblaze the music scene.
EDWIN
BABIBUTA
Tahun 2019 akan menjanjikan sekali. Penonton kita adalah penonton yang optimis, kritis, yang haus dengan rasa-rasa baru. Penonton yg seperti ini adalah modal penting bagi perkembangan budaya sinema dimanapun, termasuk di Indonesia. Penonton film senang sekali menonton sesuatu yang tidak atau belum mereka pahami. Seperti superhero, atau hantu, maka persoalan-persoalan atau potret kehidupan manusia di Papua bisa menjadi topik yang sangat berpotensi menjadi besar di sinema Indonesia tahun 2019.
Saya berharap film Indonesia bisa menumbuh kembangkan dirinya dengan organik. Saya berharap di tahun 2019, sinema Indonesia makin terasa dimiliki dan dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Saya berharap filmmaker dan penonton bisa menjadi partner yang tak terpisahkan, seperti ingatan dan imajinasi.
PRIMA RUSDI
SCREENWRITER
Menurutku harusnya akan menarik, antara lain karena skema yang mendukung pembuatan film-film (berkualitas) kelihatannya terus bertambah. Ada sejumlah pelaku bisnis yang juga kelihatannya serius dan punya komitmen untuk mendukung produksi film-film Indonesia.
Secara pribadi, aku justru berharap akan lebih banyak keragaman yang terlihat pada film-film Indonesia yang akan produksi/rilis di 2019. Aku pribadi berharap semakin banyak yang melihat film sebagai hal yang bisa ditekuni dan dijalani secara profesional oleh para pelaku/pekerja film dari beragam latar belakang/profesi.
RAIN CHUDORI
COMMA BOOKS
There are more available platforms for emerging writers within the print industry and in digital avenues, such as online magazines and journals. I think 2019 will bring more initiatives within the literary industry that is empowered by digital platforms, especially those created by emerging writers, artists, and publishers. I think there will be a shift in how we see and how we read books within our day to day lives. Print should go hand in hand with digital content, instead of in opposition to.
With the presence of digital platforms, we will be more aware and hopefully, will read more books from outside of Java (specifically, Jakarta). We need a diverse representations, perspective, and backgrounds, which will help expand the nature of our landscape.
Menurut saya, mungkin fashion di 2019 sendiri akan mengarah ke pre-millenium kedua (menuju 2020), mengarah ke arah futuristik dan modern. Clean cut, lebih fokus terhadap texture dan material (misal metallic, parachute) dan akan mengulang tren menuju tahun 2000 yang lalu. Brand seperti Paco Rabanne akan menjadi sesuatu yang menarik untuk diperhatikan dengan membawa kembali design original futuristik/space age dengan touch playful yang menarik.
Untuk Indonesia sendiri mungkin masih akan banyak local brand dan local designer yang mengadaptasi streetwear. Untuk perilaku antar pekerja industri saya melihat akan banyak kolaborasi antar brand dengan seniman maupun brand antar brand.
MEISKE TAURISIA
PALARI FILMS
Industri film indonesia kini sedang mengalami proses ke arah industri film yang lebih kompleks. Kompleks memiliki makna semakin lengkap instrumennya, semakin luas jangkauannya, dan semakin professional tenaga kerjanya. Kemudahan akses investasi serta perkembangan teknologi yang saat ini tengah berlangsung, berpotensi menciptakan kondisi bubble yang siap meledak (bursting) bila tidak diiringi dengan peningkatan kuantitas dan kualitas pekerja film, penambahan jumlah layar dan bioskop serta pemerataan distribusinya di kota kabupaten, dan perluasan konektifitas daring bagi berbagai kanal OTT (over the top, seperti iFlix, Hooq, Viu, Netflix, Mox, Genflix) yang akan melengkapi industri. Untuk itu, kerjasama asosiasi film dan pemerintah kian dibutuhkan dalam menciptakan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada pembangunan industri yang sehat, termasuk keragaman didalamnya, demi keberlangsungan dan kesinambungannya.
Peran asosiasi khususnya membantu proses pendewasaan industri lewat berbagai program lokakarya berbasis profesi yang mampu menjadi sumber kekuatan industri film. Program magang dalam berbagai rumah produksi merupakan langkah awal dalam memberikan akses langsung profesional dalam menghasilkan tenaga terlatih yang memiliki karakter berbeda dengan tenaga terdidik. Pendewasaan industri juga dapat dilakukan lewat peningkatan kualitas serta keragaman film yang menjadi perhatian utama asosiasi film berbasis profesi.
There will be more emerging fashion designers and independent labels next year, it’s just that the direction of creativity will change from the minimalist design to sustainable and product innovation. Although it’s a little late, some local brands have begun to offer such things, like Toton, Nikicio and ETU. Some independent designers will also start daring to hold independent shows apart from Jakarta Fashion Week, following the steps of Tangan and Sapto Djojokartiko this year. From the market side, there will also be a transition from consumers who usually buy luxury goods to be interested in buying local products with consideration of the price and design offered.
Technology will play an important role next year in the fashion industry, not only by making its market and audience bigger and wider, but also becoming a major deciding factor in business, craftsmanship, and creativity. Second one, next year will be the explosion of Asian market share in the fashion industry.
While in terms of fashion journalistic, we expect better quality content from digital media today in Jakarta, both in terms of writing and photography. We hope there will be more editorial writing than just news so that readers can get useful information not just trends or particular hype. For our business alone, we hope we can establish a representative company in Tokyo next year.
Melihat perkembangan digital content beberapa tahun terakhir, saya semakin paham kalau masyarakat Indonesia haus akan hiburan, drama,konflik dan konten jualan agama. Itu kenapa sebabnya makin banyak video-video yang provokatif, sensitif dan sangat kental dengan argumen-argumen subjektif untuk penggiringan opini masyarakat. Disisi lain ada juga selebriti-selebriti karbitan yang mulai berjamur yang ingin mencoba menjadi dirinya sendiri dengan bentuk-bentuk aktualisasi diri (egosentris) lewat berbagai macam platform digital.
Alih-alih freedom of expression, namun terjerumus industri mainstream juga ujung-ujungnya. Mereka terlalu sibuk memikirkan bagaimana cara mendapatkan gelar populer dengan terus berlomba untuk menjadi trending topic di berbagai macam digital platform. Disinilah kinerja seniman untuk menjadikan informasi tersebut bisa mempunyai makna lain. Maka dari itu saya hanya fokus pada content informasi yang bisa dijadikan aset saya berkarya, yaitu dengan formula apropriasi komedi. Melihat perkembangan digital content secara global, saya yakin masih banyak PR untuk memperbaiki konten yang lebih sehat.
WOK THE ROCK
YESNOWAVE
Beberapa tahun terakhir ini kerjasama seni antar pulau telah banyak terjadi. Hubungan kerja yang telah terjalin ini akan semakin banyak terjadi di tahun 2019. Jika di tahun sebelumnya kerjasamanya masih banyak diinisiasi oleh kelompok di Jawa, pada tahun depan saya kira akan mulai banyak inisiatif dari luar Jawa. Saya kira kerjasama tersebut tidak hanya antar pulau di Indonesia namun juga antar bangsa di Asia Tenggara.
Yang saya bayangkan adalah akan muncul kerja-kerja tandingan dari seni yang sifatnya non-moneter terhadap industri kreatif yang sangat gencar di beberapa tahun belakangan ini. Peran seni saat ini juga belum banyak yang berpihak pada permasalahan pelik masyarakat. Jika situasi ini semakin memburuk, ada kemungkinan muncul inisiatif-inisiatif seni yang idealis dan radikal. Saya berharap skena musik terutama model-model seperti festival akan lebih banyak menghasilkan pola kerja lintas disiplin dan lebih berfokus pada konten yang diskursif daripada sekedar pesta pora yang sejatinya hanya menguntungkan sponsor.
FATHIA IZZATI
KITTENDUST
Makin diverse. Pastinya, di tahun 2019 juga akan tetap begitu. Kemudahan ‘content creator’ untuk mengunggah karyanya mengakibatkan beragam konten yang edukatif, receh, entertaining, kreatif, dsb. Walaupun marak akan konten yang terpapar di internet, masing-masing konten punya nilainya sendiri. Pastinya nilai atau value itulah yang akan menjadi tantangan bagi setiap kreator untuk dipertahankan 2019 nanti.
Dan sepertinya khusus di Indonesia akan banyak konten yang berbau politik. Pastinya untuk penonton, be a smart viewer. Jangan mudah percaya sama apapun yang Anda lihat di internet.
ADRIAN AGUS
PUYO
Ranah entrepreneurship akan semakin berkembang dikarenakan mulai adanya movement untuk support atau bangga dengan brand lokal. Itu akan menginspirasi semakin banyak orang untuk mencoba, terutama dengan mulai banyak local heroes yang bisa menjadi inspirasi.
Saya berharap semakin berkembang industri F&B di Indonesia dikarenakan mayoritas kontribusi ekonomi kreatif di Indonesia berasal dari industri F&B. Juga konsumen semakin bangga dan percaya dengan brand lokal.
Kalau saya pribadi melihat perkembangan fashion di negeri ini secara umum, masih mengedepankan trend sebagai batu landasan dalam berkarya. Mungkin akan banyak bermunculan brand baru dengan spirit kelokalan yang sebenarnya punya misi bagus dan menjadi trend di 2018 ini. Tapi jika spirit itu dibangun tanpa ada rasa cinta terlebih dahulu, rasanya akan sulit menjadi sesuatu yang sustainable atau berkelanjutan.
Tapi dari sisi terangnya adalah, tahun 2019 orang akan semakin bangga memakai produk dalam negeri dengan memakai brand lokal yang mempunyai value dan cerita lebih yang tidak hanya trend belaka. Brand fashion kita mulai sadar dan “berbicara” tentang slow fashion atau sustainable fashion. Tema ini bisa menjadi luas jika dijadikan spirit dalam berproses kreatif.
STEPHANIE LARASSATI
AT-LARS
Akan banyak banget proyek-proyek temporary, semakin maraknya pameran-pameran, itu juga semakin berkembang. Gue sendiri juga excited untuk mengetahui itu karena tahun ini di Venice Biennale, Indonesia mempunyai 2 pavillion yang sukses banget. Banyak media yang bilang itu salah satu pavilion terfavorit di Venice dan kita tahu yang ikutan Venice Biennale itu arsitek-arsitek yang ternama. Secara personal, gue lagi panas-panasnya dengan urban space intervention.
MERDI & AAT
DISKORIA
Dalam 1-2 tahun ke depan tampaknya akan ada semacam revival musik house di skena club. Akan banyak karya dan nama baru, juga bentuk-bentuk hybrid musik. Akan banyak juga tentang masalah politik, pilpres dan para artis/musisi yang terlibat dalam kegiatan kampanye. Kami berharap akan lebih banyak apresiasi terhadap musik negeri sendiri lewat bermacam medianya. Supaya lebih banyak karya baru daripada drama skena.
Isu agama akan tetap mewarnai pergesekan politik elektoral hingga berdampak ke sendi-sendi pertemanan dan ruang intim keluarga. Sebagian seniman akan merasa gelisah lalu menuangkannya menjadi karya-karya tajam dan kritikal. Sebagian lagi memilih memendam jarak dengan realita sosial atau bersolek dalam kebersamaan yang memabukkan. Mengingat di sekitar saya sudah banyak orang memilih untuk pindah ke jalan hidup yang dianggap ‘benar’, maka saya berharap di tahun depan semakin banyak seniman memilih ‘menyesatkan jalan’ dalam labirin hidup yang semakin agamis sekaligus turbo kapitalis.
ANGEE SENTANA
GRRRL GANG
I think the Indonesian music scene will continue to flourish within the next year thanks to students. I mean, I’m still a college student myself, but seeing how kids my age are contributing to the music scene — either by attending gigs, supporting local acts, forming their own bands or hosting their own shows — make really significant impacts on it. Especially Jogja, where I’m currently residing at. Jogja has quite a handful of shows and college student bands now, and I’d like to see more of those in 2019.
PANGERAN SIAHAAN
ASUMSI
Pilpres yang digelar bersamaan dengan Pileg tahun 2019 akan membuat perhatian
tersedot ke Pilpres yang membuat Pileg sedikit terlupakan. Kooptasi label agama dan
identitas etnis masih akan marak sepertinya terjadi pada tahun depan. Kuarter pertama sudah pasti soal Pemilu. Kuarter kedua sepertinya akan membahas aftermath Pemilu, termasuk kemungkinan gugat menggugat dan tudingan macam-macam.
Sudah saatnya distribusi kepemilikan media ini secara keseluruhan tersebar dan tidak dikuasai oleh oligarki saja. Itulah salah satu alasan saya dalam menjalankan industri media.
Sekarang perkembangan arsitektur buat saya positif, khususnya di Indonesia. Dengan anak-anak muda yang membuka biro sendiri, kesempatan eksplorasi perancangan dan ketukangan (craftsmanship) jadi bertambah. Yang saya harapkan adalah biro-biro muda untuk dapat mengerjakan proyek di kota-kota kecil di Indonesia. Semoga dapat berbagi ilmu, dan memberi sentuhan-sentuhan estetika yang baik yang tidak hanya di kota-kota besar. Dari rumah tinggal mungkin, lalu kedai-kedai kopi, banyak potensi proyek-proyek di pelosok negara. Sementara untuk biro-biro besar yang menguasai proyek-proyek berskala besar, semoga mereka dapat memberi arahan untuk pemerintah atau developer proyek tersebut ke arah yang lebih berkarakter, sadar lingkungan dan hemat energi.
Dari saya sendiri, saya akan tetap memadukan modernitas desain dengan lokalitas dan konteks. Banyak proyek Andra Matin yang tidak hanya ada di kota-kota besar, tapi sudah mulai ada ke pelosok-pelosok nusantara. Saya harap itu dapat menjadi topik atau bahasan yang menjadi tren, supaya arsitektur di Indonesia dapat bersamaan berkembang dari berbagai tempat.
TIZA MAFIRA
DIET KANTONG PLASTIK
Topik sustainability akan semakin gencar namun akan muncul dalam berbagai bentuk dan terminologi. Dari segi konsumen mungkin akan lebih banyak terpapar istilah zero waste lifestyle, hidup minimalis, clean eating, buy less live more, dan belanja tanpa plastik. Plastik akan menjadi topik yang besar apabila rencana DKI Jakarta melarang kantong plastik terwujud, demikian pula dengan rencana Kementerian Keuangan menerapkan cukai plastik. Keduanya direncanakan efektif tahun 2019. Mari kita lihat dan tunggu.
Saya berharap dalam Pilpres 2019, kedua kubu akan mengusung dan membahas topik-topik lingkungan secara objektif dan konstruktif, dan siapapun yang keluar sebagai pemenang akan komitmen menerapkan perlindungan lingkungan di Indonesia. Saya berharap masyarakat dan pemerintah tersadar bahwa perlindungan lingkungan dan pertumbuhan ekonomi tidak saling bertolak belakang, malah bisa saling mendukung.