Lebih dari Sebuah Film, “Moonage Daydream” Ajak Penonton Hidup dalam Dunia David Bowie
Film dokumenter biopik David Bowie “Moonage Daydream” garapan penulis, sutradara, produser, dan editor, Brett Morgen dinobatkan sebagai salah satu film dokumenter imersif terbaik.
Teks: Inaya Pananto
Foto: Neon
Festival Film Cannes telah secara resmi ditutup, namun premier film dokumenter David Bowie “Moonage Daydream” yang pertama diputar dalam festival ini masih menjadi buah bibir. Dinobatkan sebagai salah satu film dokumenter terbaik, film dokumenter karya Brett Morgen ini menghadirkan pengalaman yang lebih imersif dalam ‘experimental odyssey’ biopic sang rockstar.
Trailer yang dirilis menampilkan sosok Bowie dan keeksentrikannya di bawah lampu sorot dan his candidness di luar sorotan publik. Dinarasikan sendiri oleh sang pemilik cerita, Bowie menyatakan pendapatnya mengenai hidup dan bagaimana ia ingin menghabiskan hidup yang ia inginkan. Morgen menampilkan sisi-sisi dari Bowie yang terasa seperti mendayung ke arah berlawanan dari arus persepsi publik.
Dalam proses pembuatan film dokumenter ini, Morgen menjadi filmmaker pertama yang diberikan izin untuk mengakses aset lengkap dari rekam jejak kehidupan David Bowie. “Moonage Dream” menjadi film dokumenter David Bowie pertama yang secara resmi disetujui oleh estate sang musisi, dilengkapi juga dengan riset mendalam yang memakan waktu hingga lima tahun lamanya bagi Morgen. Menyelami hampir lima juta aset archive mengizinkan penulis-sutradara-produser-editor Brett Morgen untuk merangkai potongan-potongan hidup David Bowie ke dalam bentuk film dokumenter yang ––disunting langsung dari Corey Seymour, Vogue–– astounding, bombastic, groundbreaking, electrifying, dan salah satu film dokumenter terbaik dari tokoh musisi legendaris.
Salah satu unsur terbaik yang menjadikan film dokumenter ini berbeda dari yang lain adalah seni editing dan penataan data yang tidak mengalir pelan secara kronologis namun lebih mencengkeram dan melibatkan. Meninggikan tensi pada pemotongan clips dan musik untuk menonjolkan bagian-bagian yang mencekam seperti masa-masa adiksi kokain Bowie saat proses pengambilan gambar untuk “The Man Who Fell to Earth”, atau ketika mengupas sebuah hubungan personal yang jarang tersorot yaitu antara Bowie dengan kakak tirinya, Terry Burns. Terry dan David memiliki hubungan unik yang istimewa namun berakhir tragis dengan Terry mengambil nyawanya sendiri setelah dirawat di institusi khusus untuk diagnosis schizophrenia.
“Moonage Dream” menghadirkan tidak hanya kehidupan Bowie di dunia, rangkaian kegiatan hari-hari, proses kesuksesan, perjuangan dan lain-lain. Film dokumenter ini juga berhasil memvisualisasikan sebuah kehidupan yang mungkin hanya ada di kepala Bowie, pemikirannya, perasaannya, mengajak para penonton untuk melihat hidup sang bintang dari kedua mata dan kepalanya sendiri. Bukan sekedar mengajari dan menceritakan, film ini mengajak penontonnya untuk mengalami dunia yang dilalui oleh seorang David Bowie.