Apa itu “The Bloke Core”? Tren Fashion Baru yang Bermula dari TikTok
Fenomena “Fashion Tok” yang banyak melahirkan tren happening terutama di era pandemi ini kini kembali dengan salah satu tren terbarunya yaitu “The Bloke Core”
Teks: Inaya Pananto
Foto: (kiri ke kanan) imfreakyfred, maxlpk, jandrota/TikTok
TikTok hadir sebagai media sosial yang kurang lebih menjadi perwujudan kultur Gen Z. Tidak hanya tertutup pada generasi tersebut, bahkan Millennials yang ada di sana harus mengakui bahwa posisi mereka adalah sebagai pihak yang harus menyesuaikan diri kepada kultur baru ini. Seperti memiliki dunianya sendiri, TikTok memiliki segmen khusus fashion yang kini beken dengan nama “Fashion Tok”.
Fenomena “Fashion Tok” ini telah melahirkan banyak tren baru mulai dari cottagecore yang kepopulerannya meledak di era awal pandemi, crochet hats atau balaclava, hingga tren terbaru yang namanya dipopulerkan oleh TikToker @brandonlhuntly yaitu “The Bloke Core”. Tren ini didasarkan pada gaya berpakaian stereotypical pub-goer British men yang notabene tidak memiliki ketertarikan terhadap fashion. Hence, penggunaan jersey tim sepak bola kesukaannya untuk pakaian sehari-hari.
@stringbeanboy13 Link the boys and head down the boozer, pick up a couple packets before heading down the club to pull a couple richards, choong tings only though, afterwardsbun a couple zoots to get a sleep, nolong ting#fyp #blokecore #mancity ♬ That’s Entertainment – The Jam
Atribut selain jersey atau kaos tim sepak bola adalah celana longgar yang hampir ill-fitting dan sneakers usang. Objektif utama dari tren yang sering diasosiasikan oleh gaya berpakaian aktor dan komedian Pete Davidson dan Jonah Hill adalah menekankan sedikitnya usaha yang masuk ke dalam pemilihan pakaian tersebut. Sisi berantakan dan mis-matching itulah yang menjadi poin utama dari tren yang satu ini, seperti perpaduan antara kumpulan lelaki muda yang mungkin akan kita temukan di depan stadion-stadion di Inggris bertemu 90s streetwear. Menjadikan keberadaannya sebagai tren antitesis dari tren fashion umum saat ini.
Tren ini terutama menjamah lingkungan superfan sepak bola dan juga konsumer tren TikTok. Walaupun sejauh ini belum terlihat tanda-tanda tren ini akan bertahan lama. Tinggi kemungkinan akan menjadi sebuah fad, atau tren yang sangat populer untuk jangka waktu yang pendek. Namun tren ini menjadi sesuatu yang mudah diterima khususnya dengan naiknya budaya thrifting atau secondhand shopping yang memungkinkan kembalinya tren-tren yang lalu.
@nicksfits My guide to Bloke Core! Love this “trend” because I love the sport!U should get into it too! I’ll tag Lukas in the comments as well! #greenscreen #fashion #fashiontiktok #blokecore #fashioninspo #fyp #fashion101 ♬ original sound – Nick Ramos 🃏
Meningkatnya kolaborasi antara fashion brand dengan tim sepak bola menjadikan unsur-unsur seragam sepak bola yang lekat dengan Bloke Core ini banyak muncul di brand-brand fashion ternama seperti Gucci atau kolaborasi Adidas dengan Wales Bonner. Siapa yang mempengaruhi siapa adalah sebuah pertanyaan yang mungkin sama mustahilnya dengan perdebatan telur atau ayam dahulu. Mengingat hubungan fashion dan subkultur begitu dekat, kedua hal ini nampak seperti satu kesatuan yang konsekuen.
Lepas dari itu semua, naiknya tren ini membuktikan betapa kuatnya pengaruh TikTok khususnya Fashion Tok dalam mendikte tren mainstream. Memperkuat kedudukan TikTok sebagai salah satu media sosial yang paling tinggi engagement aktifnya. Selain itu juga, membuktikan kedudukan media sosial secara general sebagai salah satu alat penyebaran kultur baru dan tren-tren.
Untuk artikel terkait, baca juga Ketika Fashion Bertemu Sepak Bola: Strategi Marketing atau Pertukaran Passion?