Norman Erikson Pasaribu Masuk dalam Longlist Nominasi Penghargaan Sastra The Booker Prize
Buku berisi dua belas cerita itu menceritakan fiksi spekulatif yang beresonansi pada budaya Batak dan kelindan hidup sebagai seorang kelas pekerja Kristen dengan perspektif queer.
Teks: MM Ridho
Foto: Boomers Daily
Norman Erikson Pasaribu masuk dalam longlist nominasi Booker Prize 2022. Dalam pengumuman resmi 10 Maret lalu, bukunya yang berjudul “Happy Stories, Mostly” akan bersaing dengan 13 judul lain dari penulis dari berbagai negara seperti Korea Selatan, Argentina, hingga Polandia.
The Booker Prize (sering dikenal sebagai Man Booker Prize) adalah penghargaan sastra internasional bergengsi yang posisinya dianggap setara dengan Pulitzer dan satu level di bawah Nobel sastra. Di tahun ini, Norman dinominasikan bersama dua nama yang sebelumnya dinobatkan sebagai pemenang, yakni penulis feminis Olga Tokarczuk dan penulis anti-apartheid berkewarganegaraan Israel, David Grossman. Selain itu, ada juga nama-nama lain yang dikenal gemilang seperti Mieko Kawakami hingga Violane Huisman yang baru merilis novel debutnya.
Buku dengan judul asli “Cerita-cerita Bahagia, Hampir Seluruhnya” karya Norman yang diterbitkan oleh Tilted Axis dalam bahasa Inggris itu diterjemahkan secara cemerlang oleh Tiffany Tsao, penerjemah peraih penghargaan PEN Translates. Sebelumnya, Tiffany juga pernah bekerja sama dengan Norman untuk menerjemahkan buku puisinya, “Sergius Mencari Bacchus”.
Norman adalah penulis queer pertama Indonesia yang masuk dalam daftar panjang nominasi Booker Prize. Momen ini juga menjadi kali kedua karya penulis Indonesia yang masuk dalam penghargaan sastra tersebut. Sebelumnya, buku “Man Tiger” (Manusia Harimau) karya Eka Kurniawan yang diterbitkan dalam bahasa Inggris oleh Verso juga masuk dalam daftar panjang nominasi tersebut pada tahun 2016.