Teks: Ahmad Baihaqi
Foto: EA Sports

Setelah kerja sama yang terjalin dengan EA Sports selama puluhan tahun diputus, kini FIFA berfokus pada pengembangan gamenya sendiri. Hal tersebut sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh FIFA sebelumnya, bahwa mereka tertarik mengembangkan lebih banyak game bersama developer-developer lain.

Dalam sebuah pernyataan yang diposting ke FIFA+, organisasi tersebut mengumumkan sebuah portfolio game web 3.0 yang berfokus pada masa depan untuk menghibur dan melibatkan para penggemar menjelang Piala Dunia Qatar 2022. 

FIFA telah mengumumkan proyek pertamanya untuk membuat empat buah game berbasis blockchain. FIFA juga mengatakan bahwa keempat game tersebut telah dirancang untuk masa depan dengan keterlibatan digital. 

Keempat buah game berbasis blockchain yang sedang dikembangkan di antaranya adalah AI League: FIFA World Cup Qatar 2022 Edition, FIFA World Cup Qatar 2022 in the Upland Metaverse, FIFA World Cup Qatar 2022 on Phygtl, dan Matchday Challenge: FIFA World Cup Qatar 2022 Edition. 

AI League: FIFA World Cup Qatar 2022 Edition

Game sepak bola kasual empat lawan empat, dimainkan oleh karakter yang dikendalikan oleh AI yang dilengkapi player input pada momen taktis dan menggembirakan. Game ini memungkinkan pemain untuk memiliki tim AI-nya sendiri dan melatihnya, serta pemain dapat mengumpulkan dan menukar karakter yang tersedia dalam game.

FIFA World Cup Qatar 2022 in the Upland Metaverse

Metaverse yang kini mulai digeluti membuat FIFA memutuskan berkolaborasi dengan sebuah metaverse berbasis blockchain, Upland. Game ini nantinya memungkinkan pemain dapat mengoleksi aset digital resmi FIFA World Cup lengkap dengan video sorotannya. 

Matchday Challenge: FIFA World Cup Qatar 2022 Edition

Bagi pecinta sepak bola yang gemar memprediksi hasil sebuah pertandingan, maka game ini akan menjadi jawabannya. Matchday Challenge merupakan sebuah game yang memungkinkan pemain memprediksi hasil pertandingan berdasarkan football cards. 

FIFA World Cup Qatar 2022 on Phygtl

Hadirnya FIFA dalam Phygtl memungkinkan pemain memiliki fandom digital yang abadi. Game ini juga dideskripsikan oleh FIFA sebagai “fan engagement mobile application”, di mana penggemar diharapkan bisa memiliki hubungan melalui aplikasi seluler.

“This is a hugely exciting group of partnerships that we’ve entered into as we embrace a new, digitally-native football fan and engage with them in the spaces that we know they are already active within,” ujar FIFA Chief Business Officer, Romy Gai. “As we continue to build our gaming strategy long into future, it’s certain that web 3.0 will have an important role to play, and this marks the start of our journey.”