Teks: Rifqi Ramadhan
Foto: NERDIST/CETI

Pernahkah terbayang oleh kalian bagaimana binatang berbicara dengan sesama lain? Pertanyaan itu kini akan dijawab oleh para peneliti dari CETI (the Cetacean Translation Initiative). Tujuan terbaru para peneliti ini adalah mereka ingin mencoba untuk menggunakan AI (artificial intelligence) untuk mencoba mempelajari susunan bahasa yang dimiliki oleh paus kepala kotak.

Dilansir dari jurnal berjudul “Multilevel Society of Sperm Whale” bahwa paus kepala kotak merupakan salah satu makhluk organik yang memiliki tingkat kecerdasan yang sangat tinggi. Oleh karena itu, mereka dapat memiliki susunan bahasa mereka sendiri yang diisi oleh bunyi klik. Selain bahasa, dicatat juga paus kepala kotak memiliki sistem budaya yang lumayan luas. 

Karena ini para peneliti dari CETI dengan bantuan AI, drone, hingga bantuan dari ikan robot pun berupaya untuk mempelajari kebiasaan dari gerombolan paus kepala kotak. Tim dari CETI ini sendiri dipimpin oleh seorang ilmuwan bernama David Gruber. Menurut Gruber, paus memiliki sistem bahasa yang luas dan juga kompleks. Menurut Gruber sistem bahasa ini dapat dipelajari karena sifat dari bahasa paus ini yang memiliki emosi dan tingkat intonasi yang berbeda.

Untuk mendapatkan pengertian yang mutlak dari bahasa paus ini, Gruber dengan tim serta bantuan dari teknologi yang mereka punya, mencoba untuk merekam berbagai gerombolan paus kepala kotak. Dari berbagai sampel rekaman yang sudah mereka dapat akan diolah oleh bantuan AI mereka menjadi sebuah algoritma. Dari berbagai hasil algoritma yang sudah terkumpul, nantinya Gruber bersama tim akan mendapatkan ilmu mengenai komponen dasar dari bahasa paus ini. Akan tetapi karena penelitian ini masih berada dalam tahap pengerjaan, belum ada hasil yang dapat dipublikasikan oleh CETI.

Menurut David Gruber selaku kepala dari project ini, dirinya bersama CETI berharap dapat mengungkap budaya luas yang dimiliki oleh paus ini, selain itu diharap juga melalui penelitian ini kita sebagai manusia dapat memiliki koneksi yang lebih kuat terhadap biota laut dan meningkatkan apresiasi kita terhadap alam.