Teks: Rifqi Ramadhan
Foto: CNN/MIT Spider web

Siapa yang menyangka, sarang dari laba-laba dapat menghasilkan sebuah musik yang indah. Namun hal ini berhasil dibuktikan oleh tim dari peneliti dari Universitas MIT. Penelitian yang dipimpin oleh profesor teknik Markus Buehler ini memulai eksperimen mereka ketika dirinya melihat pola rongga unik dari jaring laba-laba. Karena bentuk yang unik ini, Markus mendapatkan ide untuk penelitian ini. Karen inspirasi ini, Markus pun membuat sebuah tim untuk meneliti ritme dan melodi yang dapat dibuat oleh material yang bukan dari sumber manusia.

Melalui penelitian ini, Buehler mendapat konklusi juga bahwa laba-laba hinggap di atas jaring yang telah mereka buat dengan mengandalkan vibrasi. Melalui vibrasi ini, laba-laba dapat hinggap, mengetahui sekitar, hingga menangkap mangsa. 

“A spider lives in an environment of vibrating strings. They don’t see very well, so they sense their world through vibrations, which have different frequencies.” Ucap Buehler mengenai penemuan ini untuk platform SciTech Daily.

Melalui getaran pada sarang ini, Buehler beserta tim  memindai sebuah  jaring dengan laser untuk menangkap penampang dua dimensi. Setelah tim mendapat gambaran dua dimensi, mereka pun memindahkan gambar menjadi tiga dimensi. Setelah gambar tiga dimensi ini didapat, tim peneliti dapat mengetahui bentuk gelombang sonik yang diciptakan oleh jaring.

Namun tidak berhenti sampai disitu. Setelah para peneliti mendapat frekuensi sonik, mereka memutuskan untuk menggambarkan frekuensi tersebut menggunakan harpa virtual untuk dijadikan sebuah harmoni.

Melalui penelitian ini tim dari MIT ini berharap dapat mendapat insight yang lebih mendalam mengenai sarang dari binatang satu ini.