Teks: Luthfi Pradhana
Foto: SpaceX

Perusahaan transportasi luar angkasa milik Elon Musk, SpaceX, telah berhasil meluncurkan salah satu roketnya yang bernama Falcon Heavy. Roket diluncurkan dari NASA’s Kennedy Space Center yang berlokasi di Florida, Amerika Serikat. Dalam misi kali ini Falcon Heavy sukses meluncurkan satelit Arabsat-6A ke orbit bumi.

Peluncuran Falcon Heavy sempat ditunda selama 24 jam karena kendala cuaca. Awalnya, peluncuran roket akan dilakukan pada 10 April 2019, namun Musk, melalui akun Twitter-nya menjelaskan bahwa kondisi angin kencang di lapisan atas atmosfer bumi akan berbahaya bagi kelangsungan misi sehingga misi diundur sampai tanggal 11 April 2019.

Falcon Heavy sendiri merupakan roket yang dapat digunakan secara berulang kali. Hal tersebut merupakan sebuah terobosan inovatif karena sebelumnya sebuah roket hanya bisa digunakan untuk satu misi peluncuran saja. Selain itu, hal ini membuat biaya peluncuran roket menjadi relatif lebih terjangkau sehingga banyak korporasi dan negara yang menggunakan jasa SpaceX untuk meluncurkan satelit mereka.

Falcon Heavy terdiri dari 3 buah roket, yakni 2 buah side booster dan sebuah center core. Ketiga bagian tersebut berhasil kembali ke bumi dan mendarat dengan selamat. Kedua side booster mendarat di Cape Canaveral Air Force Station sedangkan center core-nya mendarat di sebuah droneship yang terletak di Samudera Atlantik.