Teks: Vestianty
Foto: Bali Indonesia

Kekayaan rasa kuliner Indonesia yang melimpah sepertinya masih baru rendang saja yang bisa terdengar dalam lingkup skala internasional. Lebih dari itu, dengan aneka ragam rempah yang digunakan serta cara pembuatannya unik, berbagai jenis santapan khas daerah menawarkan rasa tak biasa dan tak kalah lezat dengan makanan mendunia lainnya. Hal ini kemudian disusun ke dalam misi pengenalan kuliner oleh Yayasan Mudra Swari Saraswati yang dirayakan dalam Ubud Food Festival. Dimulai sejak tahun 2015, kini Ubud Food Festival 2019 (UFF19) hadir kembali pada 26-28 April mendatang untuk merayakan makanan Indonesia dalam penemuan kuliner lintas budaya dengan mengusung tema “Spice Up the World”.

Dengan tema playful dan menyegarkan, festival kali ini akan mengeksplorasi cara-cara paling efektif untuk membuat makanan dari bangsa terpadat di Asia Tenggara ‘go global‘. Hal ini akan dilakukan mulai dari menyoroti pelaku kuliner internasional serta kisah suksesnya, memperjuangkan pahlawan lokal yang mengangkat makanan Indonesia ke ketinggian baru, hingga meruntuhkan batas terhadap keterpaparan asing. UFF19 berjanji akan menyajikan pesta ide untuk membumbui dunia dengan makanan Indonesia.

Sederet nama chef dari dalam negeri maupun mancanegara telah dipersiapkan untuk mengisi festival tahun ini. Sepuluh nama pembicara yang telah diumumkan pada 11 Februari lalu yang beberapa di antaranya adalah Rinrin Marinka, Vebrina Hadi, Wayan Kresna Yasa, Prof. Dr. Ir. Murdijati Gardjito, dan I Ketut Buda. Chef-chef internasional pun juga akan dihadirkan mulai dari Darren Teoh, Jordy Navarra, Judy Joo, hingga Chef Ton (Thitid Tassanakajohn).

Info acara lengkap serta pembelian tiket festival akan diluncurkan pada tanggal 25 Februari 2019 mendatang. Informasi lebih lanjut bisa diakses melalui situs http://www.ubudfoodfestival.com/