Teks: Daniet Dhaulagiri
Foto: Pyra

Pyra adalah seorang musisi asal Thailand yang mengusung genre dystopian pop dengan sentuhan hip hop. Sejak ia memulai debut pada tahun 2016 lalu, Pyra berhasil mencuri perhatian banyak orang, dirinya masuk di jajaran New Artist dari Apple Music saat itu, selain itu ia juga dinobatkan sebagai JOOX Spotlight Artist tahun 2018. Ia juga masuk dalam daftar The NME 100: Essential Emerging Artists for 2021.

Pyra termasuk salah satu musisi yang menggunakan musiknya sebagai medium untuk mengkritik atau menyampaikan pesan seputar; keadilan sosial, perubahan iklim, feminisme, kesehatan mental, dan spiritualitas. Kabarnya 3 Maret lalu Pyra merilis sebuah single terbarunya dengan tajuk “yellow fever”.

Melalui “yellow fever”, Pyra memboyong Ramengvrl dan Yayoi Daimon—musisi asal Jepang. Trek terbarunya tersebut menceritakan rasa muak Pyra terhadap stereotip yang kerap dilontarkan pada orang Asia. Melalui single-nya tersebut ia menyoroti peran gender konvensional yang hari ini sudah tak relevan, ketidaksetaraan ras, dan juga perampasan budaya. Dirilisnya “yellow fever” adalah cara Pyra untuk mengangkat para wanita Asia melalui kreativitasnya, serta permasalahan yang kerap dialami oleh orang-orang Asia di seluruh dunia.

Dalam siaran pers Pyra menjelaskan tentang single barunya tersebut, “‘yellow fever adalah fetish menjijikkan terhadap wanita Asia. Dan ya, kami sudah muak dengan itu lagu ‘yellow fever’ adalah katalis untuk sebuah perubahan. Perubahan tidak akan pernah datang jika kamu hanya duduk diam dan menunggu. Perubahan berawal dari dirimu.”

Kini kalian sudah bisa mendengarkan “yellow fever”, lagu teranyar Pyra di platform musik digital.