Teks: Kevina Graciela 

WHO

Rivanlee Anandar merupakan seorang penulis paruh waktu yang kesehariannya bekerja menjadi peneliti di Komisi Untuk Orang Hilang Dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Ia giat menulis pada beberapa media, terlebih situsnya sendiri, rivanlee.net, dan juga untuk jurnal penelitian. Sebelum terpilih untuk zine, tulisannya pun telah mengisi Column, yakni “Keajaiban Lain di Pasar Senen” dan “Telur Melawan Batu”.

WHAT

Jika melihat tulisan dalam situsnya dan juga Column, ia mengangkat tema sangat beragam. Dari kehidupan hingga cinta, tapi juga tidak meninggalkan sense pekerjaan yang ia sedang kerjakan sekarang yaitu berfokus pada Hak Asasi Manusia yang pada beberapa tulisannya berimplikasi pada bahasannya. Lugas, jelas juga memberikan narasi yang mudah dibaca adalah ciri khas dari Rivanlee. Berangkat dari pengalaman dan pembelajaran selama bertumbuh; kegagalan, kecemasan, dan ketidakpastian, dari sana Rivanlee mengarungi dunia literasi lebih dalam lagi.

WHY

Berbicara soal menulis, Rivanlee menggunakan perjalanan sebagai inspirasinya. Perjalanan yang dimaksud sesederhana hal-hal yang ia lihat dan pikirkan di dalam pikirannya. Dalam situsnya, terdapat tulisan-tulisan yang berbicara soal perjalanan mencoba MRT, lalu ada pula tulisan “Tidak Ada Bianglala di Cikini” berdasarkan perjalanannya ke Taman Ismail Marzuki. Lewat menulis, ia memberikan ruang untuk pembaca merasakan imajinasi yang dirasakannya dan memahami alur naratif yang ingin disampaikan. 

Tulisan Rivanlee Anandar akan hadir di dalam buku Whiteboard Journal Open Column.