Teks: Wienda Putri Novianty
Foto: Wired

Satu dekade sudah Google Chrome hadir dan khusus di ulang tahunnya yang ke-10, Chrome berencana akan menghapus sistem URL. Adapun Uniform Resource Locators atau URL adalah sebuah alamat situs yang biasa kita kenal sehari-hari dan biasanya alamat tersebut sudah terdaftar di buku alamat DNS (Domain Name System) yang nanti akan mengarahkan browser ke alamat situs yang dituju. Setiap server web memiliki spesifikasi serta keunikan pada tiap alamat, sehingga setiap alamat yang diketik akan langsung mengarahkan kita ke situs yang spesifik.

Namun seiring berjalannya waktu, ketika fungsionalitas situs semakin berkembang, URL menjelma menjadi rangkaian kode serta isyarat dengan angka dan huruf yang semakin sulit dipahami, dibaca dan dimengerti. Dan di sini fungsi ponsel seluler pun semakin menurun disebabkan berkurangnya ruang untuk menampung untaian URL yang berisi kode yang tak jelas. Atas hal tersebut, beberapa oknum pun mengeksploitasi rasa kebingungan pengguna dengan  memanipulasi situs kelembagaan sah ataupun layanan palsu untuk meraup keuntungan. Dari sini Google Chrome merasa punya andil untuk segera melakukan perubahan besar.

Tim Google Chrome telah membentuk fitur format yang disebut Origin Chip, berfungsi untuk menampilkan nama domain utama dari situs terkait untuk mengurangi penelusuran terhadap situs-situs palsu. Namun fitur ini hanya bertahan selama beberapa minggu. Semenjak itu, upaya pengetatan pun berlanjut semata bukan hanya menghapus URL secara sembarang, tetapi meningkatkan visi Google Chrome itu sendiri yaitu memberikan model keamanan dasar situs secara menyeluruh.

Team Google Chrome akan segera membicarakan ide-ide ini secara terbuka pada musim gugur ataupun musim semi. Seperti yang dikatakan oleh Emily Stark, pimpinan teknis di Google Chrome, proyek ini akan diberi nama “URLephant in the room”.