Tidak Diundang Ke Venice Biennale, Banksy Tetap Hadirkan Karyanya di Alun-Alun
Aksi pameran karya seni tanpa izin dan penuh kritik.
Teks: Stefano William A.
Foto: Banksy
Menempatkan seni sebagai identitas yang lebih penting daripada diri sendiri merupakan keputusan kuat dan khas seniman Inggris, Banksy. Hingga saat ini belum ada pihak yang tahu persis siapa sebenarnya seniman di balik karya seni jalanan satir dan kontroversialnya. Setelah menjalankan aksi mengejutkan saat lukisannya di lelang Oktober lalu, Banksy terus berupaya menjalankan rencana lain atas nama seni. Berlangsungnya gelaran Venice Biennale tahun ini menjadi sasaran terbaik. Di saat karya seni ditampilkan dalam ruang pameran atau paviliun-paviliun melalui video yang disebarkan, Banksy – tanpa undangan resmi – mengerahkan seorang pria untuk menggelar kanvas lukisan yang sudah dibingkai seakan ingin berjualan di alun-alun kota Venesia.
Setiap bingkai memiliki ukuran berbeda-beda seperti rangkaian puzzle hingga ketika tuntas disusun maka akan membentuk sebuah lukisan besar. Lukisan berjudul “Venice in Oil” itu memperlihatkan kapal pesiar besar sedang berjalan di depan kanal kota Venesia sementara semua orang di dalam gambar memalingkan perhatiannya pada kapal yang modern, berbanding terbalik dengan klasiknya kota tersebut. Jika diperhatikan lebih jelas ada perbedaan antara gaya lukisan pada pemandangan kota serta kapal pesiar. Banksy memperlihatkan gedung, gondola, serta gambar orang-orang dengan mendetail, sementara untuk kapal pesiarnya sendiri dia memberikan visualisasi kabur seperti pada gambar modernnya yang lain. Bisa jadi ini merupakan kritik di mana sang seniman mengandaikan diri dan karyanya sebagai kapal pesiar itu.
Apabila itu yang dimaksudkan Banksy, maka secara keseluruhan ini adalah bukti nyata bahwa “life imitates art”. Setelah terpampang di alun-alun tanpa ada izin, banyak orang lalu lalang memutuskan berhenti sebentar memperhatikan lukisannya. Dalam video akhirnya pihak aparat harus membubarkan pria yang membawa lukisan itu beserta semua barang yang dibawanya. Banksy sekali lagi menjamin bahwa cara terbaik mengekspresikan seni adalah lewat karya realistis penuh kritik.