Teks: Amelia Vindy
Foto: Noirless

Butuh waktu 2 tahun untuk kembali mendengarkan ramuan baru dari band shoegaze/alternatif asal Bandung, Noirless setelah demo perdana mereka “Indecisive” di tahun 2016. Kali ini lewat single terbarunya yang diberi judul “Better Left Unsaid”, Rama Mazaya (vokal, gitar), Aryandra Kareem (gitar, vokal latar), dan Bayu Arifianto (bass) memilih tempo yang lebih lambat dibandingkan demo sebelumnya, namun masih tetap konsisten dengan sound modern shoegaze mereka yang serupa dengan sound dari band-band seperti Nothing, Whirr, hingga Pity Sex. Bagi kalian yang mendengarkan The Depreciation Guild, vokal lembut Rama tentu akan mengingatkan kita pada vokal Kurt Feldman, entah ini disengaja atau memang warna vokal Rama yang demikian.

Lewat “Better Left Unsaid”, Noirless semakin mempertegas arahan musik yang ingin mereka sampaikan kepada para pendengar. Meskipun bukan formula yang baru, namun apa yang Rama dan kawan-kawan tawarkan bisa dijadikan sebagai opsi lain bagi para penikmat musik shoegaze lokal. Perpaduan riff-riff emo yang dikawinkan dengan sound shoegaze seperti yang Noirless mainkan bisa cukup relevan dengan selera millennials hari ini karena tidak sekompleks sound-sound shoegaze pada umumnya yang cenderung lebih raw, sehingga rasanya tentu akan lebih mudah untuk dinikmati.

Selain itu Noirless juga mengabarkan bahwa perilisan single ini menjadi sneak peek mini album pertamanya bertajuk “Choices” yang rencananya akan menggandeng Winona Tapes (Jakarta) dan Sorge Records (Bandung) untuk pendistribusiannya CD dan kasetnya. Bagi yang belum mendengarkan “Better Left Unsaid”, silahkan dengarkan pada tautan di bawah ini.