Pussy Riot Merilis Activist Clothing Line
Pussy Riot dan perusahaan media independennya, Mediazona, telah memanfaatkan format ini dengan mengeluarkan koleksi fashion terbarunya yang terinspirasi oleh aktivisme dan perlawanan.
Teks: Vania Almira
Foto: The Calvert Journal
Kebebasan dalam berbicara merupakan salah satu isu terbesar yang dialami oleh masyarakat Rusia saat ini. Dari seluruh medium yang ada, pakaian telah menjadi salah satu instrumen protes dan identifikasi yang kuat dalam mengatasi masalah ini. Gerakan politik punk Rusia, Pussy Riot dan perusahaan media independennya, Mediazona, telah memanfaatkan format ini dengan mengeluarkan koleksi fashion terbarunya yang terinspirasi oleh aktivisme dan perlawanan.
Adapun koleksi yang mereka hadirkan yakni berupa t-shirt, badge, kaos kaki, dan salah satu item andalannya, balaclavas (penutup wajah) dalam beragam warna pilihan. Selain itu, salah satu anggota Pussy Riot, Nadya Tolokonnikova menyatakan bahwa balaclavas juga dibuat atas inspirasinya terhadap segelintir masyarakat yang ingin membuat sebuah revolusi di Rusia dan ingin membuktikan bahwa Rusia adalah milik mereka, bukan Putin secara eksklusif.
Tak hanya Pussy Riot, banyak pula aktivis dan musisi yang turut mendukung gerakan anti-Putin dan anti-korupsi ini dimana pada Desember tahun lalu, merek pakaian ini sempat berkolaborasi dengan salah satu grup hip hop asal Rusia, Kultrab dan Krovostok dengan koleksi bertajuk “It Gonna Get Worse”. Untuk koleksi kali ini, Pussy Riot juga bekerja sama dengan Kultrab dan 9cyka dimana mereka akan mendonasikan hasil jualnya kepada aktivis Mediazona.