Ombak Banyu Asmara Ria: The Panturas dan Bersoreria Ajak Pendengar Terjemahkan Lagu Dalam Foto Analog
Foto-foto terkurasi akan ditampilkan di media sosial The Panturas dan Bersoreria dan menjadi bagian dari buku kompilasi foto analog.
Teks: Shadia Kansha
Foto: The Panturas
Tahun lalu, band The Panturas merilis album kedua mereka “Ombak Banyu Asmara”. Bersama album ini, kekuatan maritim Indonesia dan segala pembelajaran hidup yang dapat diarungi darinya, diterjemahkan dalam 10 trek lagu.
Bersama Bersoreria, lab fotografi analog yang beroperasi di Jakarta, Bogor, Yogyakarta hingga Medan, The Panturas mengajak para pendengar album “Ombak Banyu Asmara” untuk merespon lagu-lagu dalam album tersebut dengan mengalihwahanakan interpretasi mereka menjadi karya foto analog dan mempostingnya ke media sosial.
Foto-foto yang terkurasi akan ditampilkan di media sosial The Panturas dan Bersoreria setiap minggunya. Tidak hanya itu, sebagai bentuk apresiasi, hasil-hasil foto tersebut akan dikompilasikan menjadi buku kumpulan foto analog.
Bagi kamu yang ingin berpartisipasi, berikut adalah hal-hal yang perlu kamu lakukan:
– Post hasil scan digital dari film
– Post bisa berupa still image atau video slideshow (jika fotonya banyak dan dalam satu tema)
– Post perlu mencantumkan jenis film yang digunakan
– Jangan lupa untuk mencantumkan hashtag #OmbakBanyuAsmaraRia
– Follow dan tag akun @bersoreria dan @thepanturas
– Apabila post memuat reels atau video slideshow, diharuskan menggunakan lagu-lagu dari album Ombak Banyu Asmara
– Apabila post memuat still image di feed, digunakan caption atau informasi tertulis yang berhubungan dengan lagu yang direspon.
Selamat merekam, agar abadi. Viva Los Panturas!