Perkenalan yang Memuaskan dari Sun Eater
Mulai dari Aldrian Risjad hingga Hindia mengantarkan sebuah penampilan hangat dalam “Here Comes The Sun”.
Teks & foto: Billy Dewanda
Sebuah pencapaian yang luar biasa dapat dirasakan oleh label rekaman dan perusahaan musik asal Jakarta, Sun Eater berkat terjual habisnya tiket showcase perdana mereka. Sebagai pendatang baru yang dengan segala kejutan karya-karyanya, membawa Sun Eater pada ambisi untuk menggelar pertunjukan yang menampilkan pemain-pemain mereka di depan panggung. Bertajuk “Here Comes The Sun”, Sun Eater mengantarkan musisi yang dimilikinya untuk kembali menyapa hangat para penggemar musiknya.
Penjualan tiket periode pertama telah habis terjual dalam hitungan jam. Artinya, antusiasme tinggi dari para penggemar mengapresiasi pagelaran pertunjukan musik ini. Betapa bahagianya, menggelar showcase yang menjadi mimpi dari perjalanan Sun Eater di industri musik mendapat respon positif dari masyarakat. Kemudian dilanjutkan dengan penjualan tiket periode kedua dengan kuantitas tiket yang terbatas. Menunjukan bahwa mereka tidak mengejar jumlah massa yang datang, akan tetapi juga memperhatikan kenyamanan pengunjung dalam menikmati pertunjukan.
Sebelum showcase inti dimulai, mereka mengadakan sebuah talkshow yang membahas tentang “Social Media & Music Nowadays: Humor, Jokes & Memes” yang diisi oleh Iksal Rizki (Manajer The Panturas) dan Noorcahyo Irianto (Music on Friday). Para pengunjung yang datang lebih awal bisa menikmati perbincangan dari para narasumber sebelum showcase utama dimulai, karena penukaran tiket dilakukan jauh dari waktu pertunjukan dimulai.
Waktu sudah menunjukkan pukul 18.30 WIB, menandakan dimulainya pertunjukan yang dibuka oleh “Ksatria Bergitar” Aldrian Risjad. Ia menjadi penampil pertama sekaligus penampilan perdana Aldrian di atas panggung, dengan sambutan hangat dari para pengunjung yang baru pertama kali melihat aksi panggungnya. Bersama personel band yang menemaninya, Aldrian membawakan lagu demi lagu dengan nyaman, seolah telah menyatu dengan panggung. Tidak terlihat gerak-gerik yang menunjukan bahwa ia demam panggung sebagai penampil pertama. Di tengah penampilannya, Aldrian juga membawakan satu lagu cover dari Harry Styles berjudul “Kiwi”. Penampilannya malam itu juga dibantu dengan Agatha Pricilla, menyanyikan lagu dari teman satu label nya, .Feast dengan lagu “Jerusalem” yang dibawakan dengan iringan gutar akustik dari Aldrian. Lagu andalan “Milk Candy” dibawakan sebagai penutup penampilannya malam itu yang menghasilkan sebuah energi bagi para penonton untuk menikmati pertunjukan selanjutnya.
Dilanjutkan dengan penampilan yang paling ditunggu semua orang dalam Studio Palem, sebuah penampilan double set dari .Feast x Mothern memberikan pengalaman menikmati musik yang berbeda bagi para pengunjung, di mana ini adalah kolaborasi perdana mereka. Sudah sebagai tradisi turun temurun, .Feast selalu membuka penampilannya dengan “Kami Belum Tentu” dengan bunyi sirine sebagai simbol dimulainya pertunjukan. Tidak hanya .Feast, Mothern juga memberikan penampilan yang tidak kalah memukau. Penampilan nyaris sempurna dari kolaborasi .Feast dengan Mothern yang tampil dengan porsi seimbang yang bersinergi satu sama lain. Dalam lagu “Survivor”, penampilan Mothern juga dibantu dengan perpaduan vokal dari Baskara serta gitar dan bass yang dibantu oleh Adnan dan Awan. Memainkan lagu seperti pada panggung-panggung sebelumnya, animo penonton tetap tinggi untuk menikmati lagu mereka dengan loncatan kecil dan anggukan kepala mengikuti irama. Tidak hanya itu, permainan cahaya dan visual dengan arti yang mendalam juga menambah apik kolaborasi tersebut, terlebih saat lagu “Berita Kehilangan” dikumandangkan.
Pertunjukan malam itu dibungkus sempurna dengan penampilan dari Hindia. Seperti menampilkan topeng yang berbeda, Baskara Putra membawa kehangatan yang intim ketika ia sedang membawa nama Hindia di atas panggung. Dimulai dari “Secukupnya”, penonton sudah diajak mengalami setiap cerita dalam seluruh lagu yang dibawakannya malam itu. Berkat lagu yang mengusung pengalaman sehari-hari, tidak sedikit mengundang isak tangis penonton saat itu. Tangis Hindia juga pecah saat membawakan lagu “Membasuh” yang nampaknya sangat membekas baginya. Bersama pertunjukannya, Baskara membawa penonton larut dalam tiap kisah yang dapat kita temui setiap harinya.
Untuk ukuran showcase perdana, Sun Eater patut mendapat acungan jempol. Seluruh persiapan dan jerih payah semua orang dibalik acara ini terbayar dengan kesuksesan berjalannya pagelaran “Here Comes The Sun”. Respon positif dari para pengunjung membawa sebuah semangat berkarya dalam perjalanan karir bermusik mereka.