Mengenang Craig Mack, Pelantun Lagu Rap Legendaris “Flava in Ya Ear”
Dua hari yang lalu, dunia musik rap dilanda dengan berita duka. Craig Mack, rapper legendaris yang namanya pernah melambung pada tahun 1994 ini, telah meninggal dunia setelah dikabarkan terkena serangan jantung.
Teks: Vania Almira
Foto: HipHop-N-More
Dua hari yang lalu, dunia musik rap dilanda dengan berita duka. Craig Mack, rapper legendaris yang namanya pernah melambung pada tahun 1994 ini, telah meninggal dunia setelah dikabarkan terkena serangan jantung. Pelantun lagu rap “Flava in Ya Ear” yang telah menjadi fondasi dari label musik hip hop milik Sean Combs (dikenal juga dengan moniker P. Diddy), Bad Boy Records, menghembuskan nafas terakhirnya di umurnya yang ke 46. Untuk mengenangnya, berikut adalah beberapa lagu essential darinya yang patut untuk didengar kembali.
Get Retarded (MC EZ & Troup)
Pada tahun 1980-an, Mack memulai karir musiknya di bawah moniker MC EZ & Troup dan mengeluarkan single 12-inch dengan lagu bertajuk “Get Retarded/Just Rhymin”. Faktanya, selain sempat menjadi lagu favorit dikalangan pecinta musik rap, lagu ini juga pernah diinterpolasi di dalam single karya Dr. Dre dan LL Cool J berjudul “Zoom”.
Flava in Ya Ear
Hubungan baiknya dengan grup musik rap asal New York, EPMD, membawanya berkenalan dengan Sean Combs yang pada saat itu sedang membangun Bad Boy Records. Perkenalannya dengan Combs menghasilkan sebuah hits legendaris “Flava in Ya Ear” dan pernah menjadi nomor 1 dalam deretan lagu rap Billboard.
What I Need
Lagu ini hadir dalam albumnya yang bertajuk “Operation: Get Down” pada tahun 1997 setelah memutuskan untuk keluar dari Bad Boy Records. Kegagalannya dalam menyukseskan album ini tak menghalanginya untuk memproduksi sebuah lagu yang terbilang underrated namun memiliki ciri khas yang kental dalam musiknya.
Jockin’ My Style
Turut hadir di dalam album “Operation: Get Down”, lagu ini merupakan salah satu karya yang dibuat untuk menyindir para MC yang telah mencuri gaya Mack selama absensinya dalam bermusik. Lagu ini pun mendatangkan kritik dari salah satu pengulas musik Allmusic, Wade Kergan yang menyatakan bahwa seharusnya karyanya yang bertajuk “Drugs, Guns, and Thungs” berpotensi untuk menjadi single dan Mack tidak perlu menulis lagu ini untuk albumnya.
When God Comes
Menghadirkan unsur-unsur sosial di dalamnya, lagu ini mendorong masyarakat – terutama kaum kulit hitam – untuk berhenti berperang dan menjunjung perdamaian antar sesama. Lagu ini turut hadir dalam album tersuksesnya, “Project: Funk the World”.