Teks: Jesslyn Sukamto
Foto: Bitcoin Academy

Beberapa waktu lalu, mantan kepala eksekutif Twitter dan CEO Block saat ini, Jack Dorsey mengumumkan bahwa ia akan bekerja sama dengan rapper Jay-Z untuk mendanai program literasi keuangan baru: “Bitcoin Academy”.

Program ini akan menargetkan penduduk proyek perumahan umum, Marcy Houses di Brooklyn, tempat Jay-Z dibesarkan. Program ini menawarkan pembiayaan untuk berbagai aspek, seperti kelas gratis kepada penghuni, perangkat, serta paket data. Anak-anak berusia 5-17 tahun juga akan memenuhi syarat untuk mendaftar di “Crypto Kids Camp” yang berfokus dalam edukasi kripto.

“Visi untuk Bitcoin adalah ia bebas dari penghalang, namun kurangnya akses ke pendidikan keuangan merupakan suatu penghalang. Ini masih sulit digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, orang membutuhkan perangkat dan paket data,” bunyi pernyataan misi program tersebut. “Program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan, memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan, dan menghilangkan beberapa hambatan sehingga warga dapat belajar lebih banyak tentang Bitcoin secara khusus dan keuangan secara umum.”

Proyek ini berkolaborasi dengan Shawn Carter Foundation milik Jay-Z, Cash App, Black Bitcoin Billionaire, dan Crypto Blockchain Plug. Pengajar-pengajar akan “mengajari Anda tentang Bitcoin, cara kerjanya, mengapa Anda harus memperhatikan Bitcoin, dan bagaimana membangun masa depan finansial Anda sendiri.”

“Tujuan kami adalah untuk membuktikan bahwa membuat alat yang kuat lebih tersedia bagi orang-orang memungkinkan mereka untuk membangun kemandirian yang lebih besar,” tambah Dorsey dalam utas Tweet yang mengumumkan Akademi Bitcoin. “Pendidikan adalah tempat kita memulai. Ini bukan hanya tentang bitcoin… ini tentang pemikiran jangka panjang, ekonomi lokal, dan kepercayaan diri.”

Namun, tidak semua orang bisa mengapresiasi hal tersebut. Fokus dari Bitcoin Academy telah menuai kritik keras. Dunia cryptocurrency dipenuhi dengan penipuan keuangan, peretasan, dan penipuan, di mana banyak investor dapat dengan mudah terdorong untuk membeli berbagai koin dengan berbagai janji atas pengembalian cepat, hanya untuk menemukan mereka telah ditipu dan tabungan mereka habis. Menanggapi pengumuman diluncurkannya akademi tersebut di Twitter, banyak pengguna yang menyebut proyek tersebut sebagai “skema piramida.”

Dunia cryptocurrency selalu menggunakan janji kebebasan finansial sebagai bagian dari daya tariknya. Memang, cryptocurrency menawarkan lebih sedikit hambatan daripada sistem perbankan tradisional. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa komunitas marginalized lebih tertarik pada investasi kripto.

Sampai sekarang rincian kurikulum masih saja tidak jelas, tetapi dikabarkan kelas yang direncanakan termasuk “Apa itu Uang?”, “Apa itu Cryptocurrency?”, “Apa itu Blockchain?” dan “Cara Menjaga Diri Anda Aman dari Scammers.” Peserta akan diberikan perangkat MiFi gratis, smartphone, dan paket data selama satu tahun untuk membantu mereka mengikuti pelajaran. Untuk informasi lebih lanjut, bisa cek di website mereka.