Teks: Alissa Wiranova

Ramainya perhatian yang dicurahkan masyarakat terhadap ChatGPT, chatbot milik OpenAI ini kiranya meresahkan para petinggi perusahaan Google. 

Dalam laporan milik New York Times, Google berencana akan meluncurkan chatbot baru yang nantinya akan menjadi fitur dari search engine miliknya. Tak hanya itu, pada tahun 2023 ini Google berencana akan mengumumkan 20 produk baru yang berbasiskan artificial intelligence. 

Langkah baru Google ini kiranya dinilai hipokrit untuk beberapa orang. Pasalnya, pada Desember tahun lalu, Google sempat menyatakan kekhawatirannya terhadap teknologi AI yang dirasa dapat menggantikan manusia. Meski begitu, pada kenyataannya, hari Jumat lalu, terdapat 12.000 karyawan yang dipecat secara massal dengan alasan bahwa perusahaan tengah fokus mengembangkan teknologi AI. 

Para pendiri Google seperti Larry Page dan Sergey Brin juga sempat melakukan pertemuan untuk membahas rencana perusahaan dalam menyaingi perkembangan pesat yang kini tengah dimiliki oleh ChatGPT. 

Nantinya, teknologi chatbot yang akan diluncurkan oleh Google ini akan mengutamakan 3 hal, yaitu ‘getting facts right, ensuring safety, and getting rid of misinformation’. Google juga berjanji untuk mempertimbangkan segala aspek etik yang perlu dimiliki oleh chatbot berbasiskan kecerdasan buatan ini. 

Masih belum ada kepastian mengenai kapan tanggal peluncuran produk baru milik Google ini. Meski begitu, menurut New York Times, besar kemungkinan bahwa Google akan merilisnya pada event I/O tahunan yang akan diadakan pada bulan Mei mendatang.