Inilah Beberapa Album Kompilasi Terbaik dari Skena Musik Lokal
Mulai dari kompilasi rap ikonik sampai gerakan masa kini yang merangkum musik dansa underground.
Teks: Livina Veneralda
Foto: Dentum Dansa Bawah Tanah
Musik Indonesia semakin progresif dengan regenerasi dan eksplorasinya yang kian meningkat dari waktu ke waktu. Berbagai label muncul dan menghasilkan musisi berkualitas sekaligus menciptakan masa kejayaan skena musik lokal. Berikut ini adalah rangkaian album kompilasi yang mencerminkan masa keemasan musik Indonesia pada berbagai era.
Pesta Rap Vol. 1 (1995, Musica Studios)
Kompilasi ini diisi oleh para rapper baru kala itu, seperti Black Skin, Blake, Coro Kru, dan Boyz Got No Brain. Berisi 10 lagu, dua konsep utama terdengar menonjol dalam kompilasi ini, yakni fokus kepada penggarapan lirik yang detil dan kuat, dan juga eksperimen dalam sound yang kaya.
Indonesia Best Alternative (Tonggak Musik Alternatif) (1999, Aquarius Records)
Seperti namanya, Indonesia Best Alternative menghadirkan kumpulan musik alternatif dari 10 band ternama kala itu, termasuk Pure Saturday, Koil, Netral, Kubik, dan Waiting Room. Kompilasi ini secara tepat menggambarkan musik alternatif pada tahun 90-an.
Delicatessen: A Poptastic! Compilation (2002, Poptastic! Records)
Kompilasi yang dikeluarkan oleh salah satu label asal Bogor ini merekam era band-band indie yang sekarang namanya lo dengar di mana-mana. Pada era-nya 12 band yang ada pada kompilasi ini termasuk band ‘cult’ pada masanha. Ada 12 band yang hadir di kompilasi ini, termasuk Mocca, The Upstairs, Santamonica, dan Blossom Diary.
New Generation Calling (2003, Spills Record)
Kompilasi pop punk/punk rock ini berisikan 12 band termasuk Kebunku, Superman is Dead, Rocket Rockers, Shaggy Dog dan Teenage Death Star. New Generation Callnig menjadi salah satu kompilasi terpenting di eranya. Melalui semangat bermusik serta lirik yang kuat dari setiap band, album kompilasi ini sukses melejitkan unit musik yang tergabung di dalamnya. Generasi pop punk/punk rock Indonesia pun kemudian lahir dari sini.
JKT: SKRG (2004, Aksara Records)
Kompilasi ini diisi oleh 13 band asal ibu kota, di antaranya adalah C’mon Lennon, The Brandals, The Adams, dan Seringai. Lagu-lagu yang masuk ke dalam JKT: SKRG pun dinilai monumental. Suasana Jakarta secara akurat tercermin dalam kompilasi ini berkat seleksinya yang tepat. Beberapa lagu dalam kompilasi ini pun tetap familiar hingga sekarang.
Jakarta Movement ‘05 (2005, Aksara Records)
Kompilasi ini menjadi satu-satunya kompilasi yang dapat merepresentasikan gemerlap skena musik elektronik di awal tahun 2000-an. Jakarta Movement ‘05 berisikan 22 lagu dari para musisi dan DJ dengan eksperimen sound-nya, seperti Homogenic, Andezzz, Ape on the Roof, Agrikulture, hingga Goodnight Electric. Album ini kemudian dapat memperkaya referensi musik elektronik lokal.
Those Shocking Shaking Days (2011, Now Again Records)
Kompilasi ini merangkum era hard, psychedelic, progressive rock dan funk di Indonesia pada tahun 1970-1978. Ia terdiri dari 20 lagu dari 20 band Indonesia, di antaranya adalah Shark Move, Koes Plus dan Black Brothers. Lewat kurasi lagunya yang baik, album ini pun dicari oleh penikmat musik psychedelic mancanegara. Berangkat dari hal ini, terbukti bahwa musik Indonesia tidak kelah dengan musik milik musisi psychedelic luar negeri seperti Led Zeppelin dan The Rolling Stones.
Dentum Dansa Bawah Tanah (2016, Pepaya Records x Studiorama)
Setelah tahun 2005, pada tahun 2016 hadir kembali kompilasi yang menyajikan musik elektronik Indonesia terbaik, tepatnya di Jakarta. Di saat musik EDM mendominasi, ternyata Pepaya Records menemukan banyak komposer/DJ yang mampu memperlihatkan warna musik elektronik di skena underground dengan kualitas yang tidak kalah jika dibandingkan dengan musik elektronik milik musisi dengan nama besar. Berisi 14 lagu dari Future Collective, Sunmantra, Duck Dive hingga REI, album ini padat akan beat yang segar untuk menemani aktivitas sehari-hari.