Tentang Menghidupi Mimpi di Tengah Tantangan Realita
Berbincang dengan beberapa sosok soal upaya mereka mengejar passion di tengah kerasnya realita.
Words by Whiteboard Journal
Teks: Bintang Lestada
Ketika kita masih kecil, kita pastinya suka bermain make-believe. Ada kenyamanan tersendiri di dalam permainan tersebut — kita tidak peduli kepada dunia, hanya peduli kepada dunia yang kita buat sendiri. Orang tua dan guru terus bertanya kepada kita, ‘Dewasa nanti, mau jadi apa?’ dan kita akan menjawab pertanyaan itu dengan mata yang berbinar. Beberapa dari kita mengatakan dokter, beberapa dari kita akan mengatakan pengacara, dan beberapa dari kita akan menjadi pemimpi.
Dan ketika kita tumbuh dewasa, pertanyaan itu entah bagaimana, tetap hidup. Kita cenderung meromantisasi kegagalan impian kita dan lebih suka merasionalisasi kenyataan, bahwa dunia tempat kita hidup ini kejam. Tetapi beberapa orang tetap setia pada diri mereka sendiri, dan hasrat yang mereka cintai untuk waktu yang lama, berkembang menjadi mimpi yang kita inginkan dulunya. Di sini, kami bertanya kepada orang-orang yang meneruskan mimpi mereka.
Sahid Permana
Creative Director at Sun Eater
Bagaimana Anda mendapatkan energi dari bekerja secara kreatif dan dalam passion Anda?
Tidak dapat dipungkiri, dengan fase industri yang sekarang, cukup sulit mendapatkan energi yang sehat untuk bekerja dalam passion yang dijalani. Sebisa mungkin bekerja dengan pola lebih baik, tahu kapan harus berhenti, lebih selektif dalam pekerjaan yang diambil sehingga passion yang harusnya jadi energi tidak berubah jadi sesuatu yang saya benci.
Apakah Anda percaya pada ‘work according to your passion’?
Percaya tidak percaya, karena pada akhirnya passion bukan hal yang mutlak dalam sebuah pekerjaan, “bekerja sesuai passion” adalah privilese yang tidak bisa didapatkan semua orang. Hanya saja ketika kita mencintai apa yang dikerjakan dan mengerjakan hal yang dicintai, output yang dikerjakan pasti akan lebih baik.
Apa tantangan dalam membuat passion tersebut ‘hidup’ dan tidak merasa seperti itu tugas?
Tantangannya bermacam-macam, bisa dari workload yang banyak; klien atau ekspektasi yang tidak sesuai; faktor finansial; dan kehidupan sosial pun punya banyak variabel lain yang tidak bisa selalu sesuai dengan keinginan awal.
Apakah Anda akhirnya mengatasi hambatan dalam berada di industri yang Anda alami sekarang?
Saya pun masih dalam proses belajar dan mencoba mengatasi hambatan dan tantangan yang mungkin selalu berubah, sekarang lebih pandai bersiasat mencari katarsis atau hal hal lain di luar pekerjaan yang membuat saya punya energi yang lebih baik.
Apa yang akan Anda katakan kepada orang-orang yang ingin melakukan apa yang Anda lakukan saat ini?
Jangan takut salah, jangan selalu menuruti ego, mungkin belajar mendengarkan orang lain, tahu kapan harus bilang tidak, sabar dengan prosesnya dan yang penting jangan takut mencoba hal hal baru, karena mungkin ada hal-hal baru yang ditemukan di perjalanan tersebut. Oh iya, satu hal lagi koneksi sangat penting; kita tidak pernah tahu pekerjaan impianmu dari siapa, bisa jadi dari orang asing yang tidak sengaja bercakap di transportasi umum.
Alexander Matius
Film Programmer at Kinosaurus
Bagaimana Anda mendapatkan energi dari bekerja secara kreatif dan dalam passion Anda?
Saya selalu menyukai film sejak saya kecil dan ketika bisa bekerja di bidang yang saya suka, saya merasa ada setidaknya sekotak energi yang tersimpan permanen. Ada keasyikan tersendiri dan tantangan yang ingin dicapai setiap kali membuat sesuatu. Saya juga bersyukur bahwa saya setidaknya sampai sejauh ini didukung oleh orang-orang yang percaya dengan apa yang saya lakukan. Rasa percaya ini kemudian seperti melengkapi kotak tadi.
Apakah Anda percaya pada ‘work according to your passion’?
Saya percaya bahwa your dream work always starts from your passion. Saya sangat bisa memahami ada orang yang bekerja tidak berdasarkan passion-nya. Entah itu karena tuntutan, entah itu karena kesehatan, dan sebagainya. Passion selalu akan membuat kita punya pondasi yang lebih kokoh ketika kita menjalaninya. Ketika kita burnout, kita masih punya passion sebagai tenaga lain. Motivasi punya peran yang sama tapi saya pikir passion akan lebih kuat.
Apa tantangan dalam membuat passion tersebut ‘hidup’ dan tidak merasa seperti itu tugas?
Mengatur pola pikir adalah hal yang utama. Kita juga bisa mencoba sesuatu hal yang berkaitan dengan passion tapi berbeda dengan apa yang biasa dilakukan meski dalam satu jalur. Aspek-aspek lain dalam kehidupan juga sangat penting jadi saya rasa menuruti kata hati itu penting tapi juga jangan lupa pikiran di kepala.
Apakah Anda akhirnya mengatasi hambatan dalam berada di industri yang Anda alami sekarang?
Saya merasa belum sepenuhnya. Ada beberapa juga hambatan eksternal atau di luar diri saya yang kemudian masih menjadi ruang yang gelap dan menjadi terangnya belum tentu bisa akan terjadi jika saya sendiri yang memulai. Ada kecenderungan diri saya juga untuk tidak pernah puas dengan apa yang saya kerjakan. Jadi masih panjang perjalanan.
Apa yang akan Anda katakan kepada orang-orang yang ingin melakukan apa yang Anda lakukan saat ini?
Jaga dan kembangkan passion kamu. Kenali diri kamu secara utuh. Kenali ekosistem yang berkaitan dengan apa yang menjadi passion kamu. Hargai proses. Jangan berhenti bertanya. Turunkan ego. Berusaha yang terbaik semampumu.
Mothern
Band
Bagaimana Anda mendapatkan energi dari bekerja secara kreatif dan dalam passion Anda?
Rasta: Untuk gue sih, outlet untuk menuangkan apa yang sudah gue rasakan itu adalah cara gue dapat energi, sih. Seperti ada sesuatu yang dikejar ketika buat lagu atau komposisi, mau itu ‘rasa’ atau ‘groove’ atau pesan yang berusaha gue sampaikan. Hal ini juga tergantung dengan apa yang kita alami dan situasi tertentu yang kita hadapi. Di saat lo berusaha dan berhasil capai hal yang dikejar, itu adalah sumber energi gue.
Pandu: Kalau gue sih, dengan excitement dengan tantangan baru. Gue berusaha untuk selalu menantang diri gue, bagaimana gue berkarya dan sejauh apa gue bisa berkarya. Itu dorongan gue dalam mendapatkan energi baru — kalau sedang ada proses membuat sesuatu; sesuatu yang baru.
Apakah Anda percaya pada ‘work according to your passion’?
Rasta: Personally, gue percaya banget orangnya. Karena kerja apapun bentuknya, itu gak gampang, might as well stick to something you’d like to do for a long time.
Pandu: Gue sih percaya dua sisi yang berbeda. Work according to your passion, and be passionate about what you’re working on. Find the balance. Gue sebisa mungkin selalu mengingatkan diri sendiri akan tujuan awal gue melakukan ‘pekerjaan’ yang gue lakukan sekarang. Wajar kalau di tengah-tengah kehilangan arah, manusiawi kok. But it’s as simple as you want to do it or not.
Apa tantangan dalam membuat passion tersebut ‘hidup’ dan tidak merasa seperti itu tugas?
Rasta: Untuk gue pribadi, tantangannya adalah ya, kita gak tahu kapan kita akan berhasil. Which is why I think we have to define what “success” means to us. Harus ada kesabaran, gak diburu-buru, dan percaya sama prosesnya juga. Di saat lo bisa seimbangkan semua ini — menurut gue — passion lo ga akan terasa kayak tugas. But then again, finding the balance is not an easy feat.
Pandu: Menurut gue, aneh sih kalau ‘passion’ yang dilakukan itu terasa seperti tugas. Berarti kurang passionate, dong.. Tapi sepertinya — nyambung ke jawaban gue yang sebelumnya — kadang-kadang memang di tengah jalan, kita bisa atau akan kehilangan arah, dan itu wajar. Buat gue, kuncinya selalu; ingat tujuan, nikmati prosesnya dan percaya dengan hasil. For what it’s worth, it could be all in your head, man.
Apakah Anda akhirnya mengatasi hambatan dalam berada di industri yang Anda alami sekarang?
Rasta: Hambatan finansial buat semua musisi yang baru memulai karirnya ya…menurut gue pasti ada. Apalagi dengan sistem yang belum bisa mendukung musisi independen yang namanya belum besar. Tapi sepertinya, industri musik sekarang lagi seru, sih. Apalagi di musik elektronik, sama banyak musik yang udah berani untuk keluar dari zona nyamannya.
Pandu: Mengatasi hambatan atau masalah itu menurut gue pelajaran seumur hidup, sih. Di tahap sekarang, gue udah berhasil melewati hambatan besar di beberapa tahun belakang; sedang berusaha menghadapi hambatan yang ada sekarang; dan bersiap-siap untuk menghadapi hambatan baru ke depannya. Sejauh ini, semuanya berhasil diatasi, kok. Nggak ada yang nggak bisa.
Apa yang akan Anda katakan kepada orang-orang yang ingin melakukan apa yang Anda lakukan saat ini?
Rasta: Lo harus tau apa yang lo mau. Lo mau jadi artist atau musisi yang kayak apa? Setelah lo udah yakin dengan hal hal ini, percayalah bahwa semuanya ga akan terjadi dalam waktu cepat. Semua orang punya struggle-nya sendiri, dan itu pun beragam. Belajar industrinya, cari teman yang banyak yang sejalan sama lo. Saran dari gue, belajar sabar dan juga percaya dengan proses dan kemampuan lo sendiri. Berkarya yang jujur, gak usah jadi orang lain, cukup jadi diri sendiri aja.
Pandu: Gue pun merasa gue masih termasuk yang muda di industri ini, dan gue nggak mau terkesan menggurui. Cuma untuk sharing, gue selalu ngingetin diri gue sendiri bahwa jangan lupa berkarya. Karya itu banyak bentuknya, gak hanya seni. Hidup terlalu pendek untuk berhenti di satu tempat. Explore sebanyak-banyaknya. Jangan takut sama apa kata orang, kerjain aja semua yang gue mau. Tapi inget juga kalau semua pilihan di hidup ada konsekuensinya. Last but not least, trust your guts.
Cabrini Asteriska Widiantini
Musisi – Barasuara
Bagaimana Anda mendapatkan energi dari bekerja secara kreatif dan dalam passion Anda?
Aku berpikir kalau alasan aku menyanyi itu adalah untuk memberi pesan, a messenger. Makanya, alirannya itu ballad dan lumayan ekspresif. Kalau di Barasuara kan ada yang ballad dan bukan, tapi nadanya itu bisa mengekspresikan sesuatu, ada hal yang bisa ku utarakan ketika aku bernyanyi. Di situ yang membuat aku merasa bahwa aku adalah alat Tuhan untuk memberi pesan tersendiri, karena ya, ini gift dari Tuhan. Itu yang membuat aku bertahan bahwa aku ingin nyanyi sampai tua, karena itu cara aku berkomunikasi sama orang. Terutama dengan orang yang aku gak kenal, as a way to prove myself that I exist in this world. Dari situ, aku harus mengolah dan menyeimbangkan antara this gift dan cara berkomunikasi aku. It’s a never-ending study, aku pun juga merasa aku masih ada banyak belajar, apalagi dalam musik. Mulai dari cara bernyanyi, secara teknik atau performa dan sebagainya. Itulah yang bikin aku punya semangat untuk selalu mengembangkan passion aku. Energi yang aku rasakan itu juga bukan untuk aku sendiri, tapi juga untuk orang-orang yang menyaksikan aku bernyanyi.
Apakah Anda percaya pada ‘work according to your passion’?
Sejak 2010, aku awalnya jadi penyanyi di kafe dan acara pernikahan, sudah mulai dari dulu banget, sebelum ketemu Barasuara. Sekitar tahun 2012, setelah lulus kuliah, semua kerjaan yang tadi itu nggak ada! Semua teman yang fresh graduate pun sudah mulai masuk bank dan sebagainya. Insecure lah aku jadinya. Akhirnya, aku sempat daftar jadi guru preschool di Kemang, sudah dipanggil wawancara dan buat kurikulum — nah, aku ditanya sama yang wawancara, “Jika kamu ditawarin untuk bikin album sama label musik, kamu pilih yang mana; bermusik atau mengajar?” Aku langsung bilang, “Ya… bikin album!” Ya, aku lanjut bahwa kalau itu terjadi, aku pun akan cari pengganti dan sebagainya. Setelah itu, aku gak dipanggil lagi. Dan sejujurnya, aku lega banget! Karena passion aku ya, sebenarnya bukan mengajar. Musik sih, tapi lebih ke creator. Dari situlah, aku merasa bahwa kerja sesuai passion itu penting, karena itu yang membuat kita bangun pagi dan yang kita ingin lakukan adalah, berkarya.
Apa tantangan dalam membuat passion tersebut ‘hidup’ dan tidak merasa seperti itu tugas?
Mungkin dulu, ketika aku masih jadi penyanyi kafe, ada rasa bosannya. Walaupun tetap nyanyi, tapi ya bosan. Tapi setelah ketemu Barasuara, dan bikin album pun, belum ngerasa bosan. Walaupun umur Barasuara masih baru, sejauh ini aku belum pernah ada rasa bosan. Mungkin ini jalannya sih, karena kami membuat musik sendiri dan menyiratkan pesan tersendiri. Semuanya ada jalannya, yang penting sabar aja. Karena kalau gak tahu detailnya, ya bingung dong.
Apakah Anda akhirnya mengatasi hambatan dalam berada di industri yang Anda alami sekarang?
Hambatan secara finansial, sedari dulu aku sabar banget sih ngumpulin uang untuk rekaman. Cuma ya, aku gak obsessed with the idea bahwa aku harus banget rekaman, sampai ngutang sama orang tua dan sebagainya. Aku dulu sabar aja, ngumpulin uang sendiri dengan kerja sambilan. Jadi gak muluk-muluk banget. Dari situ, aku ketemu Gerald (Situmorang) dan dia dulu mau buat aransemen karya dengan harga teman. Untung banget sih, karena ada momen seperti aku ketemu produser tapi dibohongin, dan ada juga ketemu, tapi orangnya moody, atau bahkan jadi baper. Alah, drama banget deh. Yaudahlah, jadi nyanyi di kafe dulu aja, sampai akhirnya ketemu Gerald dan Barasuara.
Apa yang akan Anda katakan kepada orang-orang yang ingin melakukan apa yang Anda lakukan saat ini?
Kalau memang pertanyaan yang disampaikan serius, mereka harus tahu dulu sejarahku dulu. Seberapa lama aku harus menemukan orang-orang yang bener-bener pas untuk berkarya bareng. Dari situ, aku pasti akan berbagi proses bermusik seperti apa. Kalau orang tua mereka mau bayarin mereka bikin album, ya mungkin akan lebih gampang prosesnya. Tapi kan bagaimana promosinya dan bertemu dengan orang yang tepat pun butuh waktu lama, dan apakah hati mereka benar-benar memang untuk bermusik kah? Aku akan bilang bahwa proses gak ada yang singkat. Tapi kalau dijalankan dengan niat dan tahu tujuannya, mereka gak akan merasakan kapan mereka akan ‘sampai’ di titik tujuannya.
Harry Halim
Fashion Designer
Bagaimana Anda mendapatkan energi dari bekerja secara kreatif dan dalam passion Anda?
I always try to keep myself open to meet new people, to experience different cultures, to travel. Also listening to music while working and surrounding myself with great and inspiring people. That helps.
Apakah Anda percaya pada ‘work according to your passion’?
Definitely. A passion gives you a reason to keep learning and to work hard to achieve our goal toward mastery. It often gives you a new form of happiness and enrich your experiences.
Apa tantangan dalam membuat passion tersebut ‘hidup’ dan tidak merasa seperti itu tugas?
That’s one of the things that I still have to face everyday… I think, to have tasks also means that it gives you a bigger responsibility in your life. In the end, we’re gonna have to work hard for that responsibility, while still thinking and being creative. There’s gonna be a balance of those two.
Apakah Anda akhirnya mengatasi hambatan dalam berada di industri yang Anda alami sekarang?
To be honest, there will always be challenges here and there. Nothing ever comes out easy. But, once we solve one problem, there’s gonna be a lesson and you will always learn something from it. So challenges are always, in other words, a part of growth.
Apa yang akan Anda katakan kepada orang-orang yang ingin melakukan apa yang Anda lakukan saat ini? Advices, suggestions, anything — really.
Be yourself; everyone else is already taken. 😉