Melihat Peran Ibu Hari Ini
Dana Iswara sampai Andra Alodita berbagi cerita mengenai peran seorang ibu modern.
Words by Emma Primastiwi
Desain: Monica Ivana
Bagi banyak wanita, menjadi seorang Ibu merupakan salah satu peran terbesar dalam hidup mereka. Selama ratusan tahun, para wanita di dunia, tak hanya di Indonesia lama dikondisikan untuk mempercayai bahwa menjadi seorang Ibu adalah satu-satunya peran yang harus dijalani oleh seorang wanita. Namun, melihat perkembangan budaya sosial yang didorong oleh gencarnya gerakan emansipasi wanita, bisa terlihat secara jelas bahwa seorang wanita dapat menjadi seorang Ibu, sekaligus menjalankan peran lain yang penting dalam hidupnya. Maka dari itu, dalam upaya untuk merayakan Hari Ibu Nasional 2018, kami berbincang dengan tokoh-tokoh Ibu dari berbagai industri. Dari Dana Iswara sampai Andra Alodita, satu persatu mereka bercerita tentang kisah-kisah realita menjadi seorang Ibu modern, sembari mengingat kembali peran Ibu dalam hidup mereka masing-masing.
Apa arti Ibu bagi Anda? Seperti apa hubungan Anda dengan Ibu Anda sekarang?
Ibu untuk saya punya arti yang amat penting dan strategis dalam kehidupan karena seorang Ibu menanamkan nilai-nilai budi pekerti, tata-susila dan hubungan antar manusia kepada anak sejak anak bisa diajak berbicara. Tidak itu saja, cara menghargai hewan, tanaman dan alam semesta didapat anak pertama kali dari Ibu (dan Ayah di rumah). Hubungan kami sangat baik, karena Ibu saya sudah berusia lanjut, pada tahap ini saya hanya ingin menyenangkan Ibu dan membalas semua kasih sayangnya kepada saya selama ini
Seberapa terlibatnya Ibu dalam hidup Anda?
Sangat mendalam. Nilai-nilai yang saya miliki sejak kecil sampai usia sekarang adalah kearifan turun-temurun yang ditanamkan Ibu dan terus saya jalankan hingga sekarang.
Bagaimana Anda melihat peran seorang Ibu di era modern?
Tidak ada yang berubah dari peran (Ibu) di era modern atau di masa lalu. Bedanya mungkin adalah anak-anak sekarang lebih merasa independen dalam melakukan sesuatu tidak seperti zaman dulu di mana Ibu selalu mengawasi dari dekat dan lebih ketat.
Bagaimana peran seorang pasangan dalam kehidupan rumah tangga sekarang?
Saling mengisi saling mengasah dan mengasuh dalam arti saling membantu pasangan dalam kekurangan nya, mengingatkan jika salah, dan mendukung 100% pekerjaan, kegiatan pasangan yang positif, memberi apresiasi bagi kesuksesan pasangan.
Bagaimana Anda melihat stigma negatif terhadap “mak-mak” sekarang? Bahwa Ibu-Ibu itu “ribet”, atau “galak”?
Stereotype (bukan stigma) “mak-mak” itu ribet, atau galak. Selalu akan ada yang melihat seperti itu tapi dengan semakin banyaknya jumlah perempuan yang terdidik dan anak-anaknya pun semakin educated, “mak-mak” ribet akan menjadi hal yang tidak lagi relevan karena yang terjadi adalah relasi harmonis dari ibu dan anaknya. Ibu akan lebih bijak dan “tidak galak” dalam pendekatannya kepada anak, juga sikap anak yang lebih understanding terhadap kesibukan/kepadatan tugas Ibunya. Itu sebabnya pendidikan adalah hal yang amat sangat penting dalam rumah tangga
Menurut Anda, apakah tantangan parenting terbesar dalam era modern ini?
Anak-anak saat ini, cenderung terbiasa dengan kehidupan yang instan dan sangat terbiasa dengan gadget. Dengan gadget, anak-anak dengan sangat mudah mendapatkan informasi tentang apapun dan dari mana saja dalam waktu yang sangat cepat Dan dengan gadget anak-anak dengan mudah terhubung dengan dunia global. Orang tua oleh karenanya berperan besar dalam pengasuhan anak. Orang tua tetap harus update diri mereka dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi dan trends yang digandrungi anak-anak. Orang tua tidak boleh menutup diri, karena bahaya dari penggunaan media sosial juga amat nyata dan ada dalam genggaman anak (lewat hp, komputer tablet dsb). Beberapa cara harus dipikirkan oleh orang tua bagaimana mereka dapat melakukan pengawasan terhadap penggunaan gadget oleh anak tetapi anak tidak merasa dikekang dan dibatasi kreativitas dan rasa ingin tahu mereka.
Apa arti Ibu bagi Anda? Seperti apa hubungan Anda dengan Ibu Anda sekarang?
Seorang Ibu bagi saya pribadi adalah sosok pahlawan. Serba bisa, kuat, mandiri, kalau melihat sosok Ibu yang ada di sekitar saya (Ibu kandung, Ibu mertua, nenek, kakak ipar), mereka itu seperti superhero.
Seberapa terlibatnya Ibu dalam hidup Anda?
Hubungan saya dengan Ibu saya sejauh ini semakin membaik, kalau dulu jaman ABG saya sering melawan dan menentang. Sejauh ini sih kalau dalam mengambil keputusan besar, masih saya yang memutuskan sendiri. Ibu saya mendukung dan mendoakan saja, tapi yang namanya doa Ibu itu kekuatannya luar biasa ya.
Bagaimana Anda melihat peran seorang Ibu di era modern?
Ibu di era modern ibarat manager dalam rumah tangga dan keluarga, kalau saya pribadi sih seperti menteri keuangan sekaligus operasional kalau di rumah (tertawa). Menyenangkan, walaupun tantangan dan tuntutan semakin banyak diluar sana, saya tuh suka menantang diri saya sendiri. Di situlah nikmatnya jadi Ibu, banyak yang bisa disyukuri dan diapresiasi.
Bagaimana peran seorang pasangan dalam kehidupan rumah tangga sekarang?
Saya melihat pasangan di zaman modern ini jauh lebih aktif dibanding bapak-bapak jaman dulu ya. Suami-suami masa kini hampir semua mau dan bisa ngurus anak. Yang penting sih cara komunikasi pasangan, dan harus ‘janjian’ untuk bagi-bagi tugas. Jujur saja, sebagai seorang Ibu yang bekerja di rumah namun sering kali business trip, saya gak bisa berkarya dan berkarier kalau tidak ada suami saya. Suami sayalah orang yang paling mau mendukung dan juga selalu jadi ‘back up’ di saat saya gak ada di rumah.
Bagaimana Anda melihat stigma negatif terhadap “mak-mak” sekarang? Bahwa Ibu-Ibu itu “ribet”, atau “galak”?
Galak atau ribet tergantung orang dan situasi dan kondisi. Saya orangnya tidak ribet, tapi kalau lagi dalam kondisi tertentu ya suka ribet sendiri juga. Kadang saya galak juga kalau ketemu orang yang klemar-klemer (istilah untuk orang yang susah mengambil keputusan atau susah menyampaikan sesuatu). Intinya stigma-stigma seperti ini bisa dipatahkan dengan cara membuktikan diri ke masyarakat.
Menurut Anda, apakah tantangan parenting terbesar dalam era modern ini?
Disiplin dan gadget, tentunya! Kalau yang ‘berat’ ya radikalisme, kekerasan, masih banyak lagi. Menurut saya yang sehari-hari banget ya soal disiplin, disiplin makan, disiplin tidur, dll. Gadget juga, kalau gak mau ribet, pas anak rewel ya kasih aja nonton atau game di gadget, tapi kan bukan itu solusinya. Ini tantangan yang sangat besar karena kalau saya dan suami lagi makan di restoran, banyak anak kecil yang ‘baru bisa makan’ kalau sudah nonton di iPad/smartphone orang tuanya. Saya sih nggak salahkan orang tuanya karena saya kan cuma lihat dari ‘luar’nya saja, tapi saya tertantang banget biar anak saya gak ketergantungan dengan gadget.
Apa arti Ibu bagi Anda? Seperti apa hubungan Anda dengan Ibu Anda sekarang?
Ibu adalah teman baik buat saya. Mungkin karena saya anak pertama, dari umur 12 tahun saya sudah terbiasa dijadikan salah satu tandem diskusi seputar permasalahan sehari-hari di rumah dengan Ibu. Kami tidak selalu seirama setiap waktu, tapi kalau berjauhan pastinya kangen juga.
Seberapa terlibatnya Ibu dalam hidup Anda?
Banyak andil Ibu dalam pengambilan keputusan-keputusan besar dan kecil di hidup saya. Mungkin dari luar terlihatnya banyak sekali usaha intervensi Ibu di sana, tapi saya tahu bahwa itu hanya usaha Ibu untuk semata melindungi anaknya. Saya percaya doa Ibu yang jadi penyelamat saya di segala situasi sulit yang dihadapi.
Bagaimana Anda melihat peran seorang Ibu di era modern?
Penting dan menjadi semakin penting. Seorang Ibu ibarat tali yang mengikat berbagai komponen di keluarga. Tali itu harus cukup kuat sekaligus juga lembut. Sejauh apapun kita pergi, sesusah apapun challenge yang dihadapi, rasanya akan bisa selalu tenang ketika kita tahu bahwa selalu ada tempat nyaman dimana kita bisa pulang menjadi diri sendiri. Selain itu, Ibu bersama ayah memegang tanggung jawab penting yang menentukan karakter seperti apa anaknya di masa mendatang, karakter yang kuat tapi welas asih ini yang sangat penting untuk bertahan hidup di era modern ini.
Bagaimana peran seorang pasangan dalam kehidupan rumah tangga sekarang?
Senang sekali ketika paradigma sosok ayah dan suami di masa ini sudah banyak berubah. Bukan hanya kepala keluarga yang mencari nafkah tapi juga turun langsung dalam mengurus anak berdua dengan Ibu. Buat saya, pasangan memegang peran penting untuk bikin saya tetap happy dan semangat menjalani peran sebagai Ibu! suami memegang peranan penting mulai dari proses kehamilan, kelahiran, menyusui, sampai membesarkan anak. Saya rasanya lumpuh kalau tidak dibantu support suami. Walau waktunya terbatas, sebisa mungkin dia selalu berusaha hands on mengurus anak.
Bagaimana Anda melihat stigma negatif terhadap “mak-mak” sekarang? Bahwa Ibu-Ibu itu “ribet”, atau “galak”?
Justru saya lihat sekarang stigma Ibu-Ibu jadi lebih positif, Ibu Ibu BERDAYA. Yang tadinya cuma dipandang sebelah mata, dasteran mengurus anak di rumah dan kesannya tidak ngapa-ngapain dan tidak bisa ngapa-ngapain. Tapi sekarang lebih BERDAYA, Ibu-Ibu juga bisa punya karya! Sudah banyak buktinya Ibu-Ibu berkarya dan berdaya di sekitar kita. Soal ribet…ribet is our middle name though! Tadinya saya mengeluhkan keribetan itu tapi akhirnya sekarang sudah bisa perlahan menerima. Ribet itu mungkin jembatan saya menuju Tuhan dan mencari ridho-Nya, bayangkan seorang Ibu itu juggling everyday ngurusin rumah, anak, suami, dan pekerjaan plus juga berusaha agar tetap waras. Ribet sudah pasti – tapi percayalah bahwa ribetnya seorang Ibu itu adalah usaha terbaiknya untuk keluarga.
Menurut Anda, apakah tantangan parenting terbesar dalam era modern ini?
Tantangan terbesar adalah bisa dengan tenang mendengarkan anak dan meluangkan waktu yang terdedikasi untuk dia tanpa distraksi. Dengan banyaknya informasi yang hadir di era modern ini terkadang seorang Ibu saking ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya lupa pada satu hal yang paling mendasar yaitu mendengar, karena setiap anak berbeda. Tiap Ibu juga berbeda, hal yang saya percaya dan saya pegang adalah selalu berusaha mendengarkan lebih baik dan memberikan waktu berkualitas bagi anak (walau tidak 24 jam karena harus dibagi dengan hal yang lain).
Apa arti Ibu bagi Anda? Seperti apa hubungan Anda dengan Ibu Anda sekarang?
Ibu segala-galanya. Orang yang paling disebelin tapi juga menjadi orang yang paling benar dan ternyata memang benar adanya. Karena sudah meninggal, jadi ini hubungan sebelum beliau meninggal, hate and love relationship.
Seberapa terlibatnya Ibu dalam hidup Anda?
Beliau selalu mengajarkan bagaimana caranya bersikap. Harus sopan, menghargai orang lain, hormat kepada yang lebih tua. Karena kami keluarga Jawa, jadi harus kromo inggil kepada yang lebih tua.
Bagaimana Anda melihat peran seorang Ibu di era modern?
Harus menjadi support lahir batin ke anak-anak, dengan tetap menjaga mereka on the right track, tapi juga tidak mengabaikan pendapat dan perasaan anak-anak.
Bagaimana peran seorang pasangan dalam kehidupan rumah tangga sekarang?
Harus jadi partner dalam keadaan sedih dan senang, sakit dan sehat, selalu mengetahui menjalankan hak dan kewajiban masing-masing.
Bagaimana Anda melihat stigma negatif terhadap “mak-mak” sekarang? Bahwa Ibu-Ibu itu “ribet”, atau “galak”?
Berarti mungkin banyak Ibu-Ibu sekarang yang stress. Turut prihatin. Tidak bisa menyadari dan memecahkan permasalahan hidupnya dengan baik. Yang bisa dilakukan adalah dengan ribet, marah-marah dan galak.
Menurut Anda, apakah tantangan parenting terbesar dalam era modern ini?
Tantangan terpenting adalah bisa menjadi tempat paling baik untuk membantu anak-anak memecahkan permasalahan mereka dalam mereka menjalani kehidupan, secara sadar atau tidak sadar, tidak memberikan trauma kepada anak-anak, dan memberikan kebebasan pada anak-anak untuk berpendapat tetap dengan selalu memberikan arahan sesuai dengan norma dan ajaran agama.
Apa arti Ibu bagi Anda? Seperti apa hubungan Anda dengan Ibu Anda sekarang?
Well, bagi saya sih Ibu itu penopang ya dirumah. Kalau tidak ada Ibu, biasanya rumah jadi kacau karena tidak ada yang urus. Kalau hubungan saya sama Ibu saya, kebetulan tidak terlalu dekat sih.
Seberapa terlibatnya Ibu dalam hidup Anda?
Jujur, most of my life Ayah saya yang menjadi figur Ibu di dalam hidup saya.
Bagaimana Anda melihat peran seorang Ibu di era modern?
Ibu modern sih ya yang tidak ribet, ringkes lah pokoknya.
Bagaimana peran seorang pasangan dalam kehidupan rumah tangga sekarang?
Perannya penting banget ya, peran suami dalam hidup saya itu jadi supporter, jadi teman, jadi teman discuss. Pokoknya kalau lagi tidak ada suami, bingung deh.
Bagaimana Anda melihat stigma negatif terhadap “mak-mak” sekarang? Bahwa Ibu-Ibu itu “ribet”, atau “galak”?
Itu kembali lagi ya sama orangnya sendiri. Kalo saya senyumin saja kalau misalkan terkena stigma seperti itu. Toh kita yang tahu di dalam rumah kita seperti apa.
Menurut Anda, apakah tantangan parenting terbesar dalam era modern ini?
Mungkin karena jaman sekarang semuanya serba OK ya, I mean banyak sekali pilihan / macam untuk parenting. Jadi bingung aja saya harus parenting yang seperti apa. Dan memang sampai sekarang pun saya masih decide tipe seperti apa yang akan saya terapkan kalau anak saya sudah besar.
Apa arti Ibu bagi Anda? Seperti apa hubungan Anda dengan Ibu Anda sekarang?
Ibu adalah sahabat bagi saya. Tempat untuk berbagi suka dan duka. Tempat untuk bercerita dan seorang panutan bagi saya. Hubungan saya dan Ibu saya membaik ketika saya memulai kehidupan perkuliahan. Dulu, kami sering bertengkar, namun sudah tidak lagi.
Seberapa terlibatnya Ibu dalam hidup Anda?
Hubungan kami baik sekali karena saya sudah menemukan cara yang tepat untuk berkomunikasi dengan Ibu saya. Keterlibatan beliau cukup besar di hidup saya karena Ibu saya adalah orang yang selalu ada buat saya ketika saya jatuh, dan orang yang selalu ada untuk membantu saya berdiri lagi. Dari saya kecil ia berperan sebagai kedua orang tua (ayah dan Ibu) di hidup saya. Dia membiayai saya dan kakak kakak saya, memberi kami fasilitas yang lengkap dan selalu menyayangi kita semua dengan adil.
Bagaimana anda melihat peran seorang Ibu di era modern?
Saya melihat bahwa banyak sekali Ibu-Ibu yang sudah mulai merubah cara berpikirnya. Dapat lebih open-minded dengan batas yang sewajarnya.
Bagaimana peran seorang pasangan dalam kehidupan rumah tangga sekarang?
Peran seorang pasangan menurut saya sangat penting. Sebuah rumah tangga dijalani oleh 2 orang (seorang suami dan istri, yang pada saatnya akan menjadi seorang bapak dan Ibu) yang harus bisa membagi tugasnya dengan adil. Menurut saya, pasangan rumah tangga sekarang bisa lebih modern dan progresif. Anak yang lebih terbuka dengan orang tua dan sebaliknya. Istri kerja; suami di rumah melaksanakan tanggung jawab rumah tangga
Bagaimana anda melihat stigma negatif terhadap “mak-mak” sekarang? Bahwa Ibu-Ibu itu “ribet”, atau “galak”?
Stigma itu wajar dan menurut saya, asalkan tidak dibiasakan, bisa hilang dari masyarakat. Terkadang hal ini menjadi dampak psikologis yang didapatkan dari orang-orang terdekat dan sekitar. Menurut saya sebaiknya stigma itu dihilangkan karena hidup sebagai Ibu adalah pekerjaan atau hal yang mulia. Pekerjaan sebagai Ibu itu mulia. Setiap Ibu di dunia memiliki cara masing-masing dalam mengekspresikan cintanya dan usahanya sebagai Ibu agar anaknya mendapatkan entah itu pelajaran, nilai, cinta yang sebaik baiknya. Tidak bisa disamaratakan Ibu-Ibu itu “ribet” atau “galak”.
Menurut Anda, apakah tantangan parenting terbesar dalam era modern ini?
Membuat anak-anak memiliki mentalitas yang baik. Membuat anak-anak memiliki prinsip dan nilai moral, etika dan agama yang baik.