Google Earth Membuat Fitur 4D Timelapse yang Memperlihatkan Dampak Krisis Iklim di Planet Bumi
24 juta gambar yang diambil satelit dari 37 tahun terakhir merupakan fakta jika krisis iklim itu nyata.
Teks: Daniet Dhaulagiri
Foto: Heritage Space / Heritage Images / Getty Images
Google, NASA Earth Observatory, U.S. Geological Survey, European Space Agency, dan European Commision bergabung untuk bekerja sama membuat proyek dalam Google Earth, sebuah fitur timelapse 4D baru yang memperlihatkan bagaimana planet Bumi terdampak dan berubah selama beberapa dekade terakhir.
Melalui sebuah unggahan di Instagram, Google menyampaikan, “Timelapse in Google Earth provides a better understanding of the dynamic changes to our planet from climate and human behavior over time”.
Timelapse 4D yang diluncurkan merupakan perubahan terbesar yang dilakukan oleh Google Earth sejak 2017, fitur interaktif tersebut berhasil mengumpulkan sebanyak 24 juta gambar dari satelit selama 37 tahun terakhir. Rebecca Moore selaku direktur Google Earth menyampaikan dalam sebuah unggahan blog bahwa perubahan pada planet ini terlihat yang cukup signifikan dari beberapa tahun terakhir ini.
“Our planet has seen rapid environmental change in the past half-century — more than any other point in human history. As far as we know, Timelapse in Google Earth is the largest video on the planet, of our planet,” ucap Moore.
Para pengguna Google Earth nantinya dapat melihat perubahan tahunan yang terjadi pada tempat mana pun di Bumi melalui fitur timelapse tersebut. Sementara platform dongeng Google, Voyager, menawarkan panduan tur interaktif untuk beberapa tema yang muncul dari pengembangan para peneliti: perubahan hutan, peningkatan suhu, pembangunan kota, sumber energi, dan keindahan bumi yang semakin lama mulai terkikis.