Google Akan Tutup Google+ Setelah Ditemukan Celah Keamanan
Langkah yang tidak mengejutkan dari Google.
Foto: Thurrott
Media sosial yang dibangun oleh Google, yaitu Google+ dikabarkan akan ditutup dalam 10 bulan ke depan. Langkah tersebut menyusul kabar bahwa ditemukannya celah keamanan yang mampu menunjukkan data profil pengguna kepada third-party apps. Ternyata, Google+ API mengizinkan third-party developer untuk mengakses data-data para pengguna seperti nama dan umur, walaupun Google sendiri percaya bahwa celah tersebut belum disalahgunakan oleh pihak lain.
Menurut Google, media sosial Google+ saat ini pengguna memiliki jumlah pengguna dan engagement yang rendah, ditambah lagi dengan user sessions yang berlangsung kurang dari 5 detik. Meski begitu, perusahaan tersebut tetap berencana untuk menyalakan layanan tersebut bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakannya sebagai platform untuk berkomunikasi. Selain itu, mereka akan menambahkan fitur baru dan memusatkan perhatian mereka untuk menjadikan Google+ sebagai “secure corporate social network”. Terdengar aneh karena kabar tersebut diumumkan bersamaan dengan kabar mengenai celah keamanan dalam platform Google+.
Selama ini, Google sendiri telah menjauhkan diri dari Google+ dan lebih memusatkan perhatiannya pada perkembangan fitur yang terdapat di search engine mereka. Salah satu fitur terbarunya memungkinkan para selebriti untuk posting updates secara langsung mengenai kabar-kabar tentang mereka ke halaman search results. Dengan ini, terlihat bahwa memang sudah waktunya Google menutup Google+ karena selain daya saing platform tersebut yang kalah dengan media sosial lainnya, jelas terlihat bahwa Google sendiri kurang memperhatikan fitur-fitur yang ada di dalamnya.