Who, What, Why: IFF Australia
Organisasi yang bertekad untuk memperkenalkan sinema Indonesia pada penduduk Australia.
Teks: Deandra Aurellia
Foto: IFF Australia
WHO
Dimulai dari tekad para mahasiswa Indonesia di Melbourne untuk memperkenalkan budaya sinema Indonesia ke penduduk Australia, Indonesian Film Festival (IFF) pertama diselenggarakan pada tahun 2003, para anggota organisasi ini juga berniat mengasah ilmu perfilman Indonesia mereka dengan cara terjun ke dunia tersebut secara langsung.
Sejak didirikan delapan belas tahun silam, IFF Australia terus berkembang dari organisasi kecil berisikan beberapa mahasiswa, sampai memiliki struktur organisasi tetap dan tiap tahunnya bekerjasama dengan para sineas berbakat. Mengantongi jumlah tamu yang terus berlipat setiap tahunnya, IFF juga berperan menjadi jembatan yang menghubungkan budaya Indonesia dengan masyarakat Australia. Keberhasilannya menjalin kerjasama dengan ACMI juga berjasa banyak untuk konsistensi kesempurnaan acara setiap tahunnya.
WHAT
IFF Australia mengkurasi film-film Indonesia lintas genre yang nantinya akan ditampilkan secara eksklusif di acara screening mereka. Organisasi ini juga telah berhasil menjalin kolaborasi dengan sineas-sineas favorit asal Indonesia; dari Oka Antara, Dion Wiyoko, sampai Mira Lesmana.
Kesuksesan mereka tentu mengundang minat awak media dan sponsor untuk turut berpartisipasi. Sebagai sebuah non-profit organisation, bantuan finansial dari pemerintah Australia berperan banyak untuk menuntun mereka dalam memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia. Bantuan coverage dari media dari kedua negara, seperti SBS Radio, juga berperan dalam mempromosikan dan menyebarluaskan acara yang digelar organisasi tersebut.
Meski masih dalam suasana pandemi, IFF Australia tetap menjalankan acara tahunannya dengan metode online. Meski banyak mengalami kesulitan dan keterbatasan di prosesnya, tentu IFF Australia pada akhirnya tetap sukses memberi yang terbaik. Menurut mereka, bakat menyelenggarakan acara secara online sudah jadi faktor penting di era digital sekarang.
WHY
Selain tujuan besarnya untuk mempererat hubungan kebudayaan kedua negara tersebut melalui sinema, IFF Australia juga fokus memilah film-film mana yang kira-kira merepresentasikan keragaman perfilman Indonesia dengan baik. Diikuti kesuksesan film-film seperti ‘Pengabdi Setan’ dan ‘Perempuan Tanah Jahanam’ di kancah internasional, IFF Australia juga perkenalkan film-film dengan judul dan genrenya masih asing di telinga masyarakat, namun juga berkualitas dunia, seperti ‘Memories of My Body’ dan ‘No One Is Crazy In This Town’.
IFF Australia juga mendukung pertumbuhan dunia perfilman Indonesia, apalagi dengan bertambahnya film-film berkualitas dari tanah air setiap tahunnya. IFF Australia percaya bahwa ekosistem perfilman Indonesia akan berumur panjang, dan lama-kelamaan makin bisa mengakomodasi berbagai gaya dan genre yang ada. IFF Australia menjalankan perannya dalam membantu Indonesia mencapai target dan mimpi-mimpi tersebut.