Mengintip Tampilan Planet Arrakis dan Timothée Chalamet dalam Adaptasi “Dune” oleh Denis Villeneuve
Dalam adaptasi oleh Villeneuve, padang pasir Yordania telah dijadikan latar untuk kisah science fiction di planet Arrakis.
Teks: Annisa Nadia Harsa
Foto: Dune / Instagram
Novel science fiction bertajuk “Dune” yang ditulis oleh Frank Herbert tahun 1965 silam kembali menjadi topik hangat di pop culture dan kalangan pengguna internet. Hal ini disebabkan oleh peluncuran stills dari film adaptasi yang disutradarai oleh Denis Villeneuve melalui Instagram. Terlebih lagi, karena adanya deretan aktor-aktor yang memerani adaptasi tersebut, seperti Timothée Chalamet, Zendaya Coleman, Oscar Isaac, dan lainnya.
Dengan lokasi syuting di Yordania, kisah “Dune” memiliki latar kehidupan dystopian dan futuristic yang menceritakan kehidupan masyarakat di planet bernama Arrakis. Aktor-aktor dalam film ini pun terlihat mengenakan kostum “stillsuit”, baju zirah yang khas dalam dunia yang diciptakan oleh Herbert ini. “Dune” terkenal dengan cerita, alur, pembangunan latar yang kompleks dan detail. Unsur dan pengaruh dari novel ini pun memiliki jejak yang besar di berbagai karya science fiction yang populer dan menuai kesuksesan, seperti “Alien”, “Star Wars”, dan “Game of Thrones”.
Dalam adaptasi Villeneuve, Timothée Chalamet akan berperan sebagai karakter Paul Atreides, sosok bangsawan dan karakter utama yang sebelumnya pernah dibintangi oleh Kyle MacLachlan pada tahun 1984. Zendaya Coleman juga akan membintangi peran utama sebagai Chani, sosok penduduk asli dari planet Arrakis yang akan didatangi oleh Atreides. Sementara itu, orang tua dari Paul Atreides akan dimainkan oleh Oscar Isaac sebagai Leto Atreides I dan Rebecca Ferguson sebagai Lady Jessica Atreides.
Namun, “Dune” sendiri merupakan karya yang sering dianggap sulit dan sangat berisiko untuk diadaptasi menjadi sebuah film. Keinginan Alejandro Jodorowsky, sutradara yang terkenal dengan film avant-garde di tahun 70-an, untuk membuat film adaptasi novel ini pun sempat ditolak oleh Hollywood. Lalu, pada tahun 1984, sutradara David Lynch pun akhirnya berhasil membawa karya Frank Herbert ke layar lebar. Walau demikian, terjemahan alur cerita dari buku ke layar yang rumit oleh Lynch menuai komentar dan kritik yang kurang positif.
Meski demikian, Villeneuve percaya bahwa kisah “Dune” dan pilihannya untuk membuat adaptasi dari novel tersebut merupakan hal yang tepat di zaman ini. Dalam kisah ini, kerusakan planet Arrakis yang terus-menerus diambil sumber daya alamnya mencerminkan keadaan Bumi dan segala isu climate crisis yang ada. Dalam artikel yang dimuat di Vanity Fair, Villeneuve juga mengatakan bahwa ia menginginkan film adaptasi ini untuk dijadikan sebagai sebuah panggilan untuk generasi muda dan ke depannya.
Film adaptasi dari Villeneuve ini kabarnya akan dirilis pada November 2020 mendatang. Sembari menunggu kabar akan perilisan trailer resminya, tonton trailer “Dune” (1984) yang disutradarai oleh David Lynch melalui tautan di bawah ini.