Sisi Gelap Victoria’s Secret Terungkap dalam Seri Dokumenter “Angels and Demons”
Dikemas ke dalam 3 bagian, seri ini menyorot tentang fashion, money, sex dan power yang diceritakan melalui perspektif internal dan eksternal Victoria’s Secret.
Teks: Ghigasmara Sekarninggar
Foto: Hulu
Industri fashion yang glamor dan gemerlap ternyata menimbun banyak rahasia. “Angels and Demons”, seri dokumenter Victoria’s Secret, menguak praktik gelap di balik merek undergarment tersohor ini. Dikemas ke dalam 3 bagian, seri ini menyorot tentang fashion, money, sex dan power yang diceritakan melalui perspektif internal dan eksternal Victoria’s Secret.
Kesuksesan Les Wexner, mantan CEO Victoria’s Secret, dalam membangun raksasa lingerie dan komunitas penggemar “Angels” yang cult-like, lambat laun membawa Wexner pada dugaan-dugaan keterlibatannya dengan pelanggaran seksual hingga perdagangan perempuan. Wexner, diduga memiliki hubungan erat dengan Jeffrey Epstein, seorang terpidana sex offender. Pula, terbongkar bahwa ketika Epstein menunggu persidangan untuk pelanggaran seksual yang dilakukannya, ia menyalahgunakkan relasinya dengan Wexner untuk mempergunakkan model-model muda Victoria’s Secret. Relasi yang terjalin selama 20 tahun tersebut menjadi salah satu alasan Wexner memberikan surat kuasa sebagian mereknya kepada Epstein. Detail mengenai penyalahgunaan kekuasaan Wexner secara finansial bagi keuntungan Epstein pun juga akan diekspos dalam “Victoria’s Secret: Angels and Demons”
Yang tak kalah mengejutkan, di tahun 1997, Epstein sempat ditugaskan sebagai talent scout “Angels” dimana ia menghasut model-model muda hingga akhirnya dilecehkan dan dianiaya. Dengan iming-iming tawaran kontrak Victoria’s Secret bernilai jutaan poundsterling, tak sedikit model muda yang terjerumus ke dalam jebakan Epstein.
“Saya ingat berada di lokasi syuting dan seorang model mengatakan ‘Saya diminta untuk menemui Jeffrey Epstein untuk Victoria’s Secret’. Mengapa? Victoria’s Secret tidak pernah meminta model untuk menemui Epstein, namun ia menggunakkan itu sebagai kru panggil,” ungkap Frederique van der Wal, mantan “Angels” Victoria’s Secret.
Terlepas dari kontroversi kekerasan seksual, Victoria’s Secret juga tengah berusaha mempertahankan relevansinya di dunia fashion. Sajian fashion show Victoria’s Secret yang hiperseksual dan mengedepankan potret tubuh yang sempurna, kini mulai ditinggalkan oleh peminatnya.
Kendati alami kontroversi yang tak kian berakhir, Victoria’s Secret tetap berusaha untuk melakukan rebrand besar-besaran dengan menggunakan model yang lebih inklusif dan pro women empowerment.
“Victoria’s Secret: Angels and Demon” telah tayang di platform Hulu sejak 14 Juli lalu.