Gimme 5: Fashion Label Pilihan Abim “Noise”
Dari Maison Martin Margiela hingga Undercover.
Tergabung dalam kolektif hip hop Onar, Abim atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Noise adalah sosok yang eksentrik. Selain aktif sebagai rapper dengan single yang mengkritik gaya hidup anak Jakarta Selatan, “Fuck Your JakSel Lifestyle”, ia juga membintangi web series seputar fashion yaitu “The Footurama Show”. Fashion merupakan salah satu topik yang dapat dibilang sebagai passion miliknya, oleh sebab itu, kami bertanya kepada Abim mengenai fashion label pilihannya.
Undercover
Gue suka banget sama segala macam hal yang dikerjakan Jun Takahashi, bahkan moniker gue terinspirasi dari tagline Undercover yang terinspirasi dari Discharge. Panjang ya (tertawa). Tapi yang bikin gue suka banget adalah bagaimana Jun dengan latar belakang yang banyak dipengaruhi punk bisa berimajinasi dengan liar dan dia implementasikan ke produk komersil. Komersil di sini bukan soal sell out, tapi mudah dicerna. Inspirasinya juga macam-macam, dari musik, film, sampai fenomena sosial-politik. Bisa dibilang Jun itu salah satu role model terbesar gue, orang yang bisa bikin dunia sendiri tapi semua orang bisa masuk tanpa harus “pinter pinter amat”. Go to hell with classism.
Comme des Garcons
The one that started it all (alongside Yohji Yamamoto). Antifashion. Genderless. Deconstruction. Keindahan itu nggak cuma “cantik” atau “ganteng”. Wear your freedom! Live free, die strong, Comme des Garcons!
Maison Martin Margiela
Waktu namanya masih Maison Martin Margiela (sekarang Maison Margiela) dan masih dipegang sama Martin Margiela, bisa dibilang Martin Margiela melanjutkan wave yang dimulai sama Rei Kawakubo dan Yohji Yamamoto. Deconstruction, unfinished, dan fashion show sampai toko yang bisa dibilang aneh pada masanya. Banyak yang bilang design Margiela itu contemporary art.
Alexander McQueen
R.I.P Lee, yang berani bikin baju-baju penuh statement jadinya nggak ada yang berani pakai – paling Lady Gaga atau Bjork. Plus sederet fashion show-nya yang teatrikal juga besar pengaruhnya buat gue mau jadi performer sebaik mungkin.
Helmut Lang
Sebelum jadi seniman, menurut gue Helmut Lang adalah designer yang benar-benar mendesain produk sandang yang menjawab kebutuhan manusia. Dia sampai pindah ke New York biar bisa menangkap bagaimana kehidupan di kota besar modern. Makanya desainnya bisa timeless tapi futuristic, fungsional tapi edgy, nggak cuma dari bajunya tapi sampai ke advertising.