Hari kedua kami di SXSW penuh dengan inspirasi. Kami mendatangi beberapa konferensi musik untuk mendapatkan insight mengenai jurnalisme musik di acara bertajuk “Why Music Journalism Matters in The Streaming Era”, di mana kami mendengarkan paparan dari editor musik Bandcamp, SPIN hingga founder dari Pitchfork. Salah satu poin menarik diungkapkan oleh Puja Patel dari Majalah SPIN mengenai budaya kritik musik, “What I think is important in music criticism is context”.

Kemudian kami mengunjungi marketplace bersama dua emerging artist, Gilang Anom dan Yahya Dwi Kurniawan yang sedang berburu inspirasi. Berangkat sebagai perwakilan Go Ahead Challenge 2017, keduanya sibuk menjelajahi area visual art untuk mempersiapkan karya kolaboratif mereka untuk penampilan GAC x Kimokal yang akan tampil pada Russian House jam 11 Malam hari Sabtu, 17 Maret 2018 nanti. Di sela-sela perburuan inspirasi visual, kami tergerak untuk mengunjungi area vinyl lounge yang menampilkan berbagai koleksi musik menarik. Terakhir, kami juga menyempatkan diri untuk melihat penampilan Princess Nokia yang malam itu memukau dengan pembawaan yang sederhana di panggung yang intim.

Tak sabar rasanya melihat bagaimana hasil kolaborasi Gilang Anom dan Yahya Dwi Kurniawan nanti. Dan tentu saja karya mereka akan semakin melengkapi semangat kolaborasi talenta lokal di panggung SXSW dimana Kimokal akan tampil bersama dua talenta baru, Wake Up Iris dan Semiotika!