Melihat Bagaimana Kertas Merekam Kisah Personal juga Eksperimen Artistik di Pameran GOT PAPER?
Dalam pameran ini, RUCI Art Space mengangkat kembali status kertas sebagai medium artistik bersama lima seniman lintas domisili.
Words by Emma Primastiwi
Foto: Ardi Widja
Seniman selalu mempunyai alasan akan medium yang mereka pilih, bagi banyak seniman, kertas menandai awal dari praktik artistik mereka. Dengan fungsi yang beragam dan persediaan yang cukup banyak, kertas telah memandu praktik seorang seniman, bahkan dari awal eksplorasi artistiknya. Bagi banyak seniman, kertas bisa menjadi media artistik yang lebih intim dan diperlakukan sebagai catatan harian artistiknya, dimana ide – ide dan eksplorasi mereka bisa tergali lebih dalam dan lebih luas.
Dalam eksebisi “GOT PAPER?” yang diselenggarakan oleh RUCI Art Space dari tanggal 27 Juli sampai 2 September 2018, pengunjung diajak melihat karya 5 seniman; Yeo Kaa (Manila), Natisa Jones (Bali), Feransis (Jakarta), Eddie Hara (Basel) dan Abenk Alter (Jakarta) dan eksplorasi mereka terhadap kertas sebagai medium artistik.
Selama ini, medium kertas dalam dunia seni telah diperlakukan sebagai medium dengan nilai yang lebih rendah, tetapi, para seniman ini, bersama dengan RUCI Art, ingin mengubah pemikiran tersebut dan memperlihatkan bahwa kertas juga bisa menghasilkan karya seni yang berharga.
Pameran ini menyorot karya unik dari masing-masing seniman yang menyajikan karya yang lebih intim, contohnya karya Abenk Alter, dimana ia memperlihatkan karya yang terinspirasi oleh kesehariannya di rumah, membahas manis dan pahitnya menjadi seorang ayah dan kepala keluarga. Yeo Kaa mencurahkan pengalaman pribadinya dengan bahasa yang vulgar, menutupi segala kecemasan dan frustrasinya dengan mengkontras tema tersebut dengan ilustrasi yang girly, ditutupi warna-warna terang dan juga glitter.
Dari berbagai karya yang ditampilkan, karya Eddie Hara cukup menonjol, dimana ia menggunakan junk mail yang ia terima di kesehariannya, dan menjadikan itu sebuah medium untuk berkarya. Hara terkadang mengirim surat-surat tersebut dari Basel ke lokasinya pada saat itu, dan berkarya berdasarkan aktivitas, perasaan rindu terhadap keluarganya, dan bahkan cedera meniskusnya. Satu hal yang menarik tentang pameran ini, Eddie Hara melihatkan karya mural di atas kertas yang memanjang 2 meter yang baru ia buat sehari sebelum pembukaan pameran ini, maksud dibalik karya ini adalah untuk menunjukkan kepada publik bahwa karya kertas tidak hanya identik dengan bentuk yang berupa seri, ataupun disposable dan kecil, tetapi juga bisa menjadi sebuah karya yang besar dan berdiri sendiri.
Selain itu, satu hal yang patut ditambahkan dalam daya tarik pameran ini adalah kurasi dari karya-karya tersebut. Kurator RUCI Art menggabungkan berbagai macam karya 5 seniman ini dalam seri-seri tersendiri untuk memperlihatkan fleksibilitas karya dari kertas. Dengan kombinasi karya-karya yang mempunyai tema yang mirip, RUCI Art juga menekankan bahwa karya seni dari berbagai seniman, walau berbeda, bisa mempunyai dialog antara karya tersendiri.
—
GOT PAPER?
27 Juli 2018 – 2 September 2018
RUCI Art Space
Jl. Suryo Blk. S No.49,
Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan
12180