“Sick of Myself”: Film Komedi Kelam yang Mengkritik Obsesi untuk Terkenal di Era Digital
“Sick of Myself,” sebuah film komedi lucu dan mengerikan yang ditulis dan disutradarai oleh Kristoffer Borgli, sebagai seorang penulis pemula yang mencoba meraih ketenaran di dunia maya.
Foto: Oslo Pictures
Kristoffer Borgli adalah seorang sutradara terkenal asal Norwegia yang dikenal karena karya-karyanya yang unik dan kontroversial. Salah satu film terbarunya yang paling menonjol adalah “Sick of Myself,” sebuah film komedi lucu dan mengerikan yang menggambarkan keinginan seseorang untuk menjadi terkenal di era digital.
Dalam film ini, Signe, seorang penulis pemula, merasa muak dengan kekasihnya, Thomas, yang tidak pernah memasukkannya dalam profil majalah seni. Ia pun mencoba meraih ketenaran dengan meminum obat yang menyebabkan kondisi kulit yang mengerikan. Dengan cara ini, ia memanipulasi wajahnya dan menikmati simpati dari netizen.
Menurut Borgli, film ini tidak hanya berbicara tentang malaise kultural di Norwegia, tetapi juga dapat dirasakan oleh masyarakat di negara-negara yang lebih makmur secara eksistensial. Ia juga ingin menyajikan cerita yang timeless, dengan menampilkan elemen-elemen klasik seperti musik klasik dan pengambilan gambar menggunakan kamera 35mm.
Borgli juga menjelaskan bahwa film ini awalnya dianggap sebagai upaya pemasaran oleh publik, karena terdapat kasus serupa di Oslo, Norwegia saat film ini dirilis. Namun, Borgli menekankan bahwa “Sick of Myself” bukan hanya tentang media sosial atau teknologi, tetapi tentang keinginan manusia untuk diakui dan disayangi.
Dengan film “Sick of Myself” dan proyek terbarunya, Dream Scenario, Kristoffer Borgli semakin dikenal di kalangan penggemar film. Ia pun menambahkan nuansa khasnya pada karya-karyanya, termasuk satir Hollywood DRIB dan Whateverest, sebuah mockumentary yang pada awalnya disalahartikan oleh Guardian sebagai fakta.