Teks: Nada Salsabila
Foto: HBO

Euphoria terkenal karena keindahan dan estetikanya, serta makeup dan fashion ikonik yang muncul dari serial tersebut. Namun, hal lain yang melengkapi keseluruhan serial itu adalah soundtrack yang ditampilkan.  

Meskipun serial HBO Max ini berfokus pada kehidupan remaja atau Gen Z, musik yang ditampilkan justru melampaui zaman mereka. Ini merupakan cara Euphoria memperkenalkan musik-musik lama kepada generasi muda yang mungkin tidak akrab dengan artis dari tahun-tahun sebelumnya. Seperti contohnya, lagu-lagu dari Tupac Shakur, Selena Quintanilla, Elvis Presley, Harry Nilsson, Gerry Rafferty, Lenny Kravitz, DMX dan Juvenile kerap ditampilkan dalam beberapa adegan.

“Mengetahui bahwa penonton kami sangat Gen Z, ini hampir seperti, ‘Hai teman-teman, dengarkan beberapa lagu ini,'” kata Jen Malone, pengawas musik acara tersebut, dilansir The New York Times. “Kami memberi mereka mixtape yang saya dapatkan ketika saya masih di sekolah menengah.”

Euphoria memiliki pilihan musik yang bertebaran di mana-mana, but that’s the whole point. Mereka menampilkan lagu-lagu throwback, lagu-lagu dari artis yang terkenal baru-baru ini seperti Lana Del Rey, atau yang tidak begitu mainstream, seperti Blaq Tuxedo dan GLAM. Tidak lupa pengulangan skor dari Labrinth yang sangat terlibat dalam proses kreatif serial ini. 

“Kami tidak tertarik bermain dengan aturan itu,” kata pemimpin redaksi acara, Julio Perez IV. “Kami tertarik pada banyak musik — terlalu banyak musik untuk beberapa orang. Pertunjukannya, dalam arti tertentu, akan menjadi musikal.” Selain itu, Perez berkata, “Realisme adalah yang kedua. Ada sejumlah romantisme dalam pendekatannya.”

Hal tersebut sudah terbukti pada final musim pertama Euphoria, yang secara sempurna mewujudkan konsep tersebut dengan “All of Us” dari Labrinth dan Zendaya. Tonton tarian interpretatif protagonis serial Euphoria, Rue, di bawah ini.