Teks: Annisa Nadia Harsa
Foto: Whatsapp

Penyebaran informasi dan berita palsu merupakan hal yang tidak asing ditemui, terlebih lagi di tengah pandemi COVID-19. Meski banyak upaya untuk melawan penyebaran informasi tersebut, aplikasi komunikasi seperti Whatsapp tetap digunakan sebagai wadah penyebaran hoaks dan informasi palsu lainnya. Sebagai solusi, Whatsapp kini umumkan perilisan fitur baru untuk memfilter hoaks, teori konspirasi, dan berita palsu lainnya seputar COVID-19.

Fitur terbaru ini datang dalam bentuk search feature dalam percakapan yang mengandung chain message atau pesan berantai yang telah disebarkan ke banyak orang. Baik itu dalam chat antara dua pengguna ataupun dalam sebuah grup. Dengan tombol berbentuk kaca pembesar, pengguna diberi kemudahan untuk memverifikasi informasi yang diterima melalui Whatsapp. Ketika mengklik tombol tersebut, Whatsapp akan tawarkan bantuan berupa fact-checking yang akan mengalihkan pengguna ke situs Google untuk memastikan kevalidan informasi yang diterima.

Dengan fitur terbaru ini, Whatsapp harapkan akan adanya pengurangan dalam penyebaran hoaks dalam aplikasi mereka. Fitur search terbaru ini juga memudahkan pengguna untuk melaksanakan verifikasi informasi secara mandiri tanpa adanya ketergantungan dengan regulasi dari pihak Whatsapp. Dengan demikian, Whatsapp pun berharap bahwa para pengguna layanan mereka akan menjadi lebih awas akan peredaran berita palsu bahkan berbahaya seputar COVID-19.

Search feature ini bukanlah upaya pertama yang dikerahkan oleh Whatsapp untuk menanggulangi penyebaran hoaks. Sebelumnya, Whatsapp juga telah sajikan layanan informatif berupa chatbot untuk kemudahan akses informasi cepat seputar COVID-19.