Teks: Annisa Nadia Harsa
Foto: BASE

Konsep self-care kini merupakan suatu fenomena atau zeitgeist yang khas di kalangan generasi muda. Salah satunya, adalah skincare yang kian populer sebagai bentuk perawatan diri yang mampu memicu rasa-rasa self-acceptance dan self-love di kalangan banyak orang. BASE Skincare, salah satu lini skincare lokal pun memercayai hal yang sama, tetapi dengan pendekatan yang berbeda, yaitu personalized skincare yang disesuaikan dengan kondisi kulit dengan bantuan teknologi.

Menyebarluasnya peranan teknologi pun telah menciptakan kemudahan bagi penggemar skincare. Terutama bagi para pemula yang masih dalam tahap ‘penasaran’ atau eksplorasi mengenai produk-produk dan rutinitas dengan kulit masing-masing. Dalam hal ini, penggunaan AI, atau Artificial Intelligence dengan memproses data dan algoritma pun memiliki peranan yang sangat besar dan penting, terlebih lagi dalam tren personalized skincare yang dilihat sebagai sebuah rutinitas atau ritual personal dan pribadi. Dengan adanya penggunaan AI untuk mengolah data yang diperoleh dari pengguna, brand seperti BASE pun dapat menyusun rangkaian produk yang unik, khusus, dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna secara spesifik.

Tak hanya itu, brand yang didirikan pada tahun 2019 silam oleh Yaumi Fauziah Sugiharta dan Ratih Permata Sari ini menggunakan teknologi tersebut sebagai upaya untuk mengedepankan rutinitas perawatan kulit sebagai prioritas. Dengan teknologi melalui sebuah Skin Test pada situs mereka, BASE juga memperlihatkan transparansi dan  mengedukasi mengenai pentingnya untuk memprioritaskan kebutuhan tipe kulit serta kebiasaan gaya hidup  masing-masing.

Dengan penggunaan teknologi, bahan-bahan alami, transparansi, serta upaya mereka untuk menjadi akrab dengan keinginan untuk mengerti gaya hidup pengguna, BASE seolah-olah menciptakan genre baru bagi produk skincare lokal.

Bagi yang penasaran, kunjungi situs resmi BASE untuk informasi lebih lanjut atau klik tautan berikut untuk mengikuti Skin Test mereka.