Foto: Ramidus
Teks: Yohana Belinda

Setelah mengganti identitas brand yang sebelumnya dikenal sebagai Head Porter, pada Oktober 2019 Ramidus telah membuka toko pertamanya di Harajuku. Tak hanya itu, brand asal Jepang ini juga merombak toko yang ada di Osaka. Ramidus bekerja sama dengan arsitek Nobuo Araki untuk mendesain kedua toko ini. Sebelumnya Nobuo Araki pernah membangun toko The Pool Aoyama, sebuah toko retail concept di Jepang. Dengan mengganti identitas brand, Ramidus berharap dapat memberikan desain-desain baru yang tanpa batas serta cocok untuk segala umur dan gender. 

Sebelum mengganti identitas menjadi Ramidus, Head Porter telah dikenal di berbagai kalangan di Tokyo berkat desain-desain tas miliknya yang unik. Head Porter sendiri telah memiliki dua toko di Jepang, yaitu di Tokyo dan Osaka. Selain penggemar lokal Jepang, Head Porter juga menarik perhatian banyak orang di seluruh Asia. Brand yang berdiri pada tahun 1998 ini awal mulanya memproduksi pakaian dan aksesoris sebelum fokus membuat tas. 

Sedikit berbeda dengan Head Porter, Ramidus menghadirkan nuansa street style yang kini banyak digemari anak muda. Hal tersebut dapat terlihat lewat desain tas andalan mereka: RECCE, TYPE, FORM hingga Fragment Design X Ramidus. Untuk konsep RECCE, Ramidus mengambil inspirasi dari desain militer yang hadir dalam bentuk tas ransel, tote bag dan selempang. Selanjutnya, TYPE merupakan edisi Ramidus yang cocok untuk segala cuaca berkat bahan polyurethane-processed nylon yang membuatnya waterproof Untuk tipe FORM, Ramidus menampilkan gaya retro yang terinspirasi oleh lantai marmer gereja Eropa abad pertengahan. 

Tak hanya itu, Ramidus juga berkolaborasi dengan Hiroshi Fujiwara melalui Fragment Design yang menghasilkan sejumlah ukuran tote bag ukuran small, medium, large dan extra large. Hadir dalam warna yaitu hitam, silver dan neon, tas ini juga menawarkan variasi lewat tiga macam kain yaitu, Nylon OX, TYVEK dan DIMENSION-POLYANT. 

Untuk saat ini, Ramidus telah tersedia di Tokyo, Osaka dan online.