Teks: Stefano William A.
Foto: Tel Aviv University

Manusia bukanlah makhluk yang abadi. Rasa takut bahwa suatu saat nanti kita akan dengan mudah meninggalkan dunia kemudian mendorong untuk mencari cara bagaimana agar hal itu bisa ditunda (jika tidak dapat dihentikan). Manusia akan berusaha untuk mendekati kesempurnaan dan berbagai penelitian di ranah biologi berkaitan dengan hal itupun dikembangkan begitu cepat. Dari teknologi kloning untuk menggandakan makhluk hidup lewat gen hingga CRISPR yang dapat digunakan untuk mengubah karakter genetika organisme.

Inovasi terbaru datang dari para peneliti di Tel Aviv University yang sukses ‘mencetak’ organ jantung secara tiga dimensi. Organ yang dihasilkan dari proses tersebut terbuat dari sel dan materi biologis dari pasien. Jantung yang dicetak memiliki bagian yang lengkap layaknya organ sebenarnya seperti, pembuluh darah, ventrikel, hingga serambi dan bilik. Selain itu jantung buatan ini hanya bisa berkontraksi sehingga belum sepenuhnya bisa berfungsi. Untuk menjalankan proyek ini hingga berhasil, para peneliti melakukan proses biopsi atau pengambilan jaringan tubuh pada manusia, dalam kasus ini pada seorang pasien. Jaringan yang diambil kemudian menjadi ‘tinta’ pada saat ingin mencetak organ jantung.

Walaupun hasil cetakan belum berukuran seperti jantung manusia dewasa, namun hal ini membukakan jalan bagi penelitian selanjutnya dalam membuat organ untuk keperluan medis dengan tepat. Rencananya apabila sudah bisa bekerja secara penuh, maka jantung buatan akan langsung ditransplantasi ke makhluk hidup. Tim peneliti di balik proyek ini memprediksi bahwa dalam 10 tahun ke depan printer untuk organ tubuh sudah bisa tersedia di rumah sakit. Menarik untuk melihat perkembangan seperti ini yang dahulu hanya bisa kita lihat lewat karya fantasi.