Proyeksi Rasa Kesepian oleh Paul Agusta di Film “DAYSLEEPERS”
Segera tayang perdana di Jogja-Netpac Asian Film Festival awal Desember mendatang.
Teks: Wienda Putri Novianty
Foto: Jogja-Netpac Asian Film Festival
Manusia tak luput dari rasa kesepian. Jiwa-jiwa yang terus mengais nilai penghidupan dengan perasaan untuk bisa saling terkoneksi setidaknya menjadi sedikit pengharapan oleh mereka. Menelisik pemaknaan akan keinginan untuk saling terkoneksi, Paul Agusta hadir dengan proyeksi rasa kesepian lewat film terbarunya bertajuk “DAYSLEEPERS (Kisah Dua Jendela)”.
Film ini mengisahkah kehidupan dua orang asing, Andrea (Dinda Kanyadewi) dan Leon (Khiva Iskak), yang tengah disibukkan dengan tuntutan pekerjaan di malam hari. Andrea yang sibuk bekerja malam di sebuah kantor yang hampir kosong dan Leon seorang penulis yang terbiasa bekerja malam di warung kopi kesukaannya tepat di sebelah kantor Andrea. Kerap bekerja di frekuensi waktu tak biasa, Leon terus terusik mencari tahu keberadaan siluet perempuan yang ia perhatikan di sudut lantai lima gedung seberang. Bersamaan, Andrea pun yang terus terusik dengan menceracau menanyakan kabar seseorang bayangan di balik kedai kopi yang terus menyala. Hingga sampai suatu titik, akhirnya mereka menyadari keberadaan satu sama lain dan saling mengkomunikasikan kesepiannya lewat balik jendela.
Dikenal sebagai sutradara dan kritikus film yang kuat dengan karakter pendekatan cerita, sepertinya, Paul Agusta siap mengajak penontonnya dengan suguhan cerita reflektif di film “DAYSLEEPERS (Kisah Dua Jendela)”.
Film ini akan segera tayang perdana di Jogja-Netpac Asian Film Festival pada 2 dan 3 Desember 2018 mendatang.