Musik Jepang dan Indonesia Melebur dalam Restorasi Frekuensi
Melanjutkan kesuksesan acara pertamanya, gelaran Restorasi Frekuensi kembali hadir di Bandung.
Teks: Livina Veneralda
Foto: NOON +CAFE
Melanjutkan kesuksesan acara pertamanya, gelaran Restorasi Frekuensi kembali hadir di Bandung. Keberadaannya semakin memperbesar inisiatif musik di Indonesia yang memiliki sosok-sosok dengan kemauan tinggi untuk secara konsisten mengangkat skena musik disko. Pada episode kali ini, Restorasi Frekuensi melebarkan spektrumnya dengan menampilkan kombinasi dua negara, yakni Indonesia dan Jepang. Sederet DJ lokal dengan kelas internasional akan tampil dalam acara ini, salah satunya adalah DJ asal Jepang, DJ Kent (The Backwoods, Force of Nature).
Berangkat dari konsep untuk menghadirkan keberagaman underground dance music, kedatangan DJ Kent akan semakin memperkaya referensi Restorasi Frekuensi. Selain sebagai pelopor teknik dan konsep break beat, musiknya juga diperkaya oleh sentuhan hip hop yang menjadi latar belakangnya. Berbagai nama internasional pun telah berkolaborasi dengannya, sebut saja Carl Craig, Shadow, Recloose, dan masih banyak lagi. Acara ini juga dibintangi DJ lokal dengan karakter yang beragam, seperti Harry Septiandry (Munir) dengan kesegaran electro funk yang menghadirkan elemen 70 dan 80-an, Jonathan Adisaputra (Joni) dengan kepiawaiannya memainkan synthesizer dan keyboard, Bagvs (Divisi62) dengan dentuman estetik dalam musiknya, serta Krishna (Cul de Sac) dengan elemen hip hopnya yang autentik.
Restorasi Frekuensi hadir sebagai titik kumpul para dance music enthusiasts. Pilihan talenta lokal yang tepat serta kehadiran DJ Kent membangun tema besar ‘Reconstruction, a Combination of Two Contrasting Eras: DIgital & Analogue.’
Restorasi Frekuensi
31 Maret 2018
Verde Resto & Lounge, Bandung
21:00