Visious Studio adalah firma desain grafis yang berbasis di Lebak Bulus, Jakarta. Didirikan oleh desainer grafis dan Chairman Asosiasi Desain Grafis Indonesia Chapter Jakarta, Rege Indrastudianto, Visious Studio menjelaskan visi mereka, yakni untuk membuat desain yang memicu rasa ingin tahu. Karakter ini terlihat dalam bentuk, warna, serta gaya ilustrasi yang muncul secara konsisten pada karya desain mereka. Visious Studio telah menghasilkan projek-projek dari klien seperti Danone, Sewatama, Nike Football dan Panasonic.

Telusuri foto-foto di atas untuk melihat beberapa karya Visious Studio, dan berikut adalah wawancara singkat kami dengan founder-nya, Rege Indrastudianto.

Bagaimana awal mula dibentuknya Visious Studio?

Awal mula dibentuknya Visious Studio adalah dari rasa bosan saya akan dunia kerja di advertising agency. Saat itu saya merasa kurang mendapat ilmu desain grafis disana, dan ingin lebih mendalami lagi tentang desain grafis. Selain itu umur saya 28, saya merasa sudah saatnya untuk memulai perusahaan sendiri, walaupun ilmu saya dalam masalah bisnis sangat minim. Akhirnya saya ketemu teman lama yang sevisi, kita mulai dengan berdua dan kerja dari rumah masing-masing. Waktu itu 2011, studio Visious masih di kamar saya sendiri.

Apa karakter yang ingin dimunculkan pada karya Visious studio?

Awalnya Visious tidak ingin memunculkan karakter yang spesifik dalam output design kami. Kami selalu ingin selalu berkembang. Namun secara tidak sengaja karakter tersebut muncul sendiri, mungkin karena cara approach saya dalam memberikan solusi-solusi. Saya tidak pernah menyebutkan karakter dari Visious karena saya juga tidak menyadarinya, namun senior desainer saya saat itu, Radhinal Indra, menyebutkan tentang gaya desain kami yang “likeable.”

Apakah ada karya yang bisa menjadi representasi karakter Visious studio, baik secara idealisme maupun komersil?

Setiap karya memiliki treatment yang berbeda, tapi visual experience menjadi kuncinya. representasi karakter Visious tidak bisa dilihat dari satu karya, ketika melihat beberapa project kami baru akan kerasa feel-nya. Kita selalu ingin menampilkan visual experience yang menyenangkan. Akhirnya seperti muncul gaya yang terlihat senada tapi tidak sama dalam setiap output dari pekerjaan kita. Apapun kita buat lebih menyenangkan dari sebelumnya. Meskipun kadang client kita sangat corporate sekali.

Bagaimana approach dan proses Visious studio terhadap pengerjaan setiap project?

Akhir-akhir ini, cara kami memberikan solusi selalu dengan tahapan yang sama. Hal tersebut disebabkan dengan ketatnya deadline. Sehingga kami sulit dan tidak punya waktu untuk memberikan solusi-solusi yang baru. Saya pikir tidak masalah selama hasilnya bagus dan tidak lari dari brief klien, yang paling penting bisa menyenangkan client dan tentunya menyenangkan buat kami sendiri.

Tahapan paling awal adalah research, cari tau tentang brand yang sedang kita kerjakan sebanyak mungkin. Setelah itu biasanya kami mencari ide sambil mengumpulkan referensi. Referensi sangat penting. Setelah kita setuju dengan ide dan direction visual, baru biasanya kita bagi-bagi kerjaan. Misal, designer 1 garap ilustrasi, yang satunya siapkan komposisi dan layout. Sering kali studio kita penuh dengan sketsa dan mood board yang ditempel di dinding kantor. Saya sengaja melakukannya agar designer tau sudah sampai mana dan apa saja proses yang sudah ia lakukan dalam project tersebut, dan juga sebagai bahan untuk dokumentasi dalam proses kami berkarya.

Bagaimana Visious studio memposisikan idealisme dalam proyek-proyek komersil?

Kami selalu memberikan porsi idealisme dalam setiap proyek. Selalu ada porsinya, dan banyak. Hampir disetiap pekerjaan. Herannya klien selalu happy-happy aja. Rata-rata yang projectnya jadi jalan, mereka lumayan menyadari idealisme kami. Beberapa klien bahkan sudah sadar betul, sehingga mereka kasih kami pekerjaan yang sangat spesifik.

Bagaimana tata manajerial Visious studio dalam mengelola tiap personil desainer grafis?

Karena tim kecil, saat ini kami hanya berlima. Manajerial kami cukup sederhana. dan sangat mengutamakan kebersamaan dan kolaborasi. Jarang sekali output pekerjaan di visious keluar dari satu designer. Proses kerjanya sangat kolaboratif. Sering banget designer yang satu memberikan hasil pekerjaan nya kepada designer yang lain untuk kemudian diolah kembali, sehingga hasilnya maksimal. Dan biasanya masing-masing designer di tim kami punya keunikan dan kelebihan tersendiri, komposisinya selalu sama, ada yang kuat di ilustrasi dan yang satu lebih kuat di layout dan tipografi.

Bagaimana Visious studio memposisikan esensi karya graphic design dalam masyarakat?

Graphic design harusnya bisa berkontribusi banyak untuk masyarakat. Sayangnya kami belum dapat project yang seperti itu. Kami memimpikannya. Membayangkan betapa penting desain grafis dalam menyampaikan komunikasi tentang sebuah kota. Graphic design punya peran penting dalam sebuah tata kota yang terintegrasi. Saat ini kami sedang mencobanya, walaupun ini adalah sebuah project inisiatif.

Bagaimana pengalaman Visious studio dalam menjadi bagian dari industri graphic design di Indonesia?

Menjalani sebuah studio desain grafis bukan perkara mudah. Saat ini Visious masih struggling. Kadang dibutuhkan pengorbanan yang cukup besar demi mendapatkan koneksi dan pekerjaan yang bagus. Kami juga tidak selalu beruntung, ada masa dimana klien memuji tapi adakalanya juga kami pernah mengecewakan klien dimana itu jadi pembelajaran bersama. Kami masih sering ikut pitching sampai saat ini dan kami tidak ada masalah. Pitching salah satu approach kita untuk mendapatkan link, bisa jadi saat itu kita gagal, tapi biasanya setelah itu klien tidak lupa dengan kami dan akhirnya bisa mendapatkan kesempatan yang lain.

Konsisten kuncinya, dan itu yang paling sulit, konsisten dalam menjaga kualitas disetiap pekerjaan yang kami selalu pertahankan dalam kurun waktu hampir 5 tahun ini.

Visious Studio
Taman Bona Indah A.6 No.44
Lebak Bulus
Jakarta, 12440

P: 021.751.3424
M: 0812.9093.1146
W: www.visious.co
E: info@visous.co