In this Open Column submission, Miriam reminds us of the importance of ceasing the pursuit of unrealistic beauty standards—because there are another million things that are not less important than being pretty.
Dari letak geografis yang strategis hingga pembebasan lahan yang cukup mudah, Ariz Rahman Hasraf menjelaskan sejarah popularitas Jakarta Selatan menggunakan perspektif sosio-spasialnya dalam submisi Open Column ini.
Berulang kali hampir mengakhiri hidupnya sendiri, Raditya Kenzo membagikan kisah peralihan pandangan dan tabir kehidupan yang ia singkap dengan tetap bertahan hidup dalam submisi Open Column ini.
Dalam submisi Open Column ini, Fatia Maulidiyanti mengingatkan kita kembali akan siklus tipu daya yang kerap berulang dalam tahun politik dan bagaimana partisipasi anak muda hanya dijadikan tokenisme belaka.
Dalam submisi Open Column ini, Zar Mose berupaya melawan narasi media Barat yang kerap melabeli Palestina sebagai masyarakat fundamentalis yang menolak keberadaan individu atau komunitas queer melalui puisi-puisi dari penyair queer berdarah Palestina yang ia terjemahkan.
In this Open Column Submission, Mohamad Akmal Albari highlights the concerningly disturbing prevalence of disproportionate words used by a number of biased media in broadcasting the reality on Palestinian soil, and how media should serve humanism, not Western propaganda nor its double standard.