Dalam submisi Open Column kali ini, Adinan Rizfauzi menantang ide 'pemilihan umum' yang semakin hari mulai kehilangan arti 'umum' di dalam pelaksanaannya, meski proses ini masih penting demi konsolidasi demokrasi.
Dalam submisi Open Column ini, Julia Prabarani menginvestigasi dan mengeksplor segala yang bersangkutan dengan ciu Bekonang—dari sejarah hingga pabrik dan relasi kuasa pemilik modal–tenaga kerja di dalamnya.
Dalam submisi Open Column ini, Bivitri Susanti mengingatkan kita bahwa sebetulnya titik terang dari pelik dan suramnya Pilkada 2024 masih bisa ditemukan berkat tumbangnya para titipan oligarki, dan bagaimana masing-masing dari kita bisa bersama-sama memperjuangkan hak kita sebagai warga.
In this Open Column submission, Wilda Martin jots down her realization where sports pose as her place of comfort and of solace—one where not only does it help her physical wellness, but also in exercising herself to push boundaries and reach newfound distances.
In this Open Column submission, Gitasya Ananda Murti wrote a short story that tells of two inmates exploring the profound connections between belief and skepticism, and discovering that the lines separating faith and doubt are not as clear-cut as they once believed.
Dalam submisi Open Column kali ini, dan di atas carut-marut yang setiap hari ada di kehidupan kita, Muhammad Hilmi merefleksikan rasa muaknya terhadap ketidakadilan di segala aspek kehidupan yang sudah terlewat kaotis, dan pencariannya akan harapan—yang berjalan beriringan dengan iman—di sela-sela reruntuhan dunia.