Martin Suryajaya adalah sosok yang banyak mendedah mengenai filsafat dalam tulisan-tulisannya. Whiteboard Journal berbincang bersama Martin mengenai filsafat, pemikiran kiri, hingga kritiknya pada sastra Indonesia.
Dalam wilayah kesusastraan, nama Puthut EA paling mentereng di ruang-ruang cerpen media massa. Ia juga seorang peneliti sosial yang kemudian mendirikan Mojok.co, sebuah situs alternatif yang populer sebagai wadah esai kritik politik dan sosial yang ‘nakal’. Whiteboard Journal menemuinya di kantor Mojok Store untuk berbincang perihal perkembangan konsepsi cerpen hingga isu-isu intelektualisme di negeri ini.
Telah melahirkan beberapa karya dengan pujian diantaranya, Dea Anugrah disebut-sebut sebagai salah satu penentu masa depan sastra lokal. Whiteboard Journal berbincang dengannya mengenai pandangannya terhadap posisi sastra di era sekarang, hingga harapannya pada perkembangan di masa yang akan datang.
Ajang yang dihelat oleh kolektif kembali hadir dan kali ini menyuguhkan musik dari Pandai Besi, kuliner lokal serta 3 film panjang yang mengusik pemahaman akan kemanusiaan.
Berbincang dengan Jakarta dengan sejarawan JJ Rizal. Mencoba mengenal lebih dalam mengenai akar budaya dan keberagaman yang mendasari dibentuknya Betawi yang kini mulai terlupakan karena minimnya pemahaman kita mengenai sejarah.
Walau genre satir dalam literatur sudah berkembang sejak zaman dulu, namun beberapa tahun belakangan publik mulai “terhibur” dengan format satir dalam bentuk komik ala Matt Groening dan Jean Jullien. Salah satu seniman yang menghadirkan satir tersebut adalah Reza Mustar aka Azer. Selain sibuk sebagai penyiar di RURU Radio, Azer juga dikenal dengan moniker Komikazer. Kami menemuinya di rumah untuk membahas sindiran halus yang ia coba sampaikan lewat komik.