Dalam submisi column ini, Fajar Shabana Hafiiz menulis cerita tentang kesederhanaan dan bagaimana hidup bergelimang harta benda sering kali membuat manusia berjarak dari hal yang paling fundamental dalam memperoleh kebahagiaan, yakni "dirinya" sendiri.
In this open column submission, Harits Sabarani reimagines life as a boat sailing in the ocean and how our desire toward "destinations" makes the "journey" rarely reflected upon.
Pada submisi column kali ini, Maulana Kautsar Rahmad mengulas keunikan dan unsur lokalitas yang dibawa oleh Lorjhu', musisi asal Madura yang mengeksplorasi berbagai kekhasan asal tanah kelahirannya tersebut di dalam musiknya.
[Tulisan ini mengandung spoiler] Pada submisi column kali ini, Sarah Monica mengutarakan argumen tentang betapa pentingnya film populer layar lebar bertema seni yang dieksekusi dengan baik sebagai pemantik sekaligus keberlangsungan diskursus seni rupa Indonesia.
Pada submisi column kali ini, Oki Mardai menelusuri alasan yang menjerumuskan dirinya dan banyak orang ke dalam jurang konsumerisme hingga depresi, meskipun hidup kian mudah dan dimanjakan teknologi modern.
Pada submisi column kali ini, Muhammad Rizki Ardhana melihat fenomena percintaan modern yang sering kali kandas dalam usia singkat, bahkan beberapa di antaranya belum sampai tahap "resmi" berhubungan. Selain pengaruh teknologi, menurutnya hal tersebut dapat diamati dari bagaimana cinta menjadi hiperrealitas dalam kehidupan masyarakat modern.