Foto: Hana Devarianti

THE PEOPLE

Dalam rangka berlangsungnya Bintaro Design District kali ini kami hadir dengan konsep yang sedikit berbeda dari edisi Jakarta Jalan Santai lainnya. Menyorot ragam karya arsitektur di Bintaro Design District, hari Sabtu, 7 Desember kemarin kami mengundang teman-teman dari AGo Architects untuk mengkurasi tempat-tempat yang dikunjungi. Mengusung tema arsitektur, teman-teman yang datang Sabtu lalu hadir dari berbagai macam latar belakang, namun semua menyimpan rasa apresiasi akan karya-karya arsitektur, dan tentunya mystery brunch yang akan datang. 

THE TRIP

Starting point di mulai di kopi TUKU Bintaro yang masih termasuk dalam spot pilihan AGo Architects. Perjalanan kemudian berlanjut ke Galeri 1:1 di Kopi Manyar, lalu mampir sejenak ke Pameran Sketsa Hilman Rudi. Masih berada di daerah Jalan Manyar, AGo Architects sekaligus mengajak kita keliling untuk melihat beberapa rumah proyek Andra Matin, termasuk rumahnya sendiri. Awalnya, telah dijelaskan bahwa rumah beliau tidak terbuka untuk publik di akhir pekan. Namun, kami cukup beruntung karena bertemu dengan Ahmad Djuhara yang dengan senang hati menawarkan kesempatan langka untuk memandu kami keliling rumah Andra Matin. Tentu, kejutan ini tidak mengecewakan, disambut dengan materi exposed seperti beton, bangunan ini terlihat kokoh, namun masih memiliki atmosfer nyaman dan homey lewat penggabungan kayu ulin sebagai penyeimbangnya. Meninggalkan detour yang sangat rewarding ini, perjalanan pun berlanjut ke studio Budi Pradono. Di situ, beliau menuntun kami melalui proyek-proyek yang sedang, dan akan dikerjakan, lengkap dengan penjelasan mengenai metode pendekatannya terhadap suatu ruang. 

THE FOOD

Karena berangkat sedikit lebih siang dari edisi sebelumnya, mystery meal minggu ini lebih masuk ke brunch daripada breakfast. Langsung menuju lokasi yang juga berperan sebagai salah satu proyek di Bintaro Design District, para peserta diajak untuk mampir ke Mie Ayam Tirta. Merupakan stall bakmi favorit Andra Matin, ia mendesain kembali kedai ini agar lebih nyaman untuk didatangi para pelanggan yang telah setia berkunjung selama bertahun-tahun. Untuk makanannya sendiri, tentu tidak kalah bersinar. Mie ayam yang disuguhkan oleh pak Tirta akan lebih cocok bagi kalian yang menyukai tipe yamien. Dilengkapi dengan kaldu ayam gurih dan racikan bumbu yang cukup kaya akan merica, dua faktor ini cukup mengimbangi rasa manisnya. Jika menggabungkan pengalaman bersantap dengan desain barunya, kiranya stall ini akan mengundang semakin banyak pelanggan setia.