Teks: Annisa Nadia Harsa
Foto: Tokyo Olympics 2020 / Instagram

Situasi dari pandemi global COVID-19 yang semakin memburuk telah menyebabkan pembatalan dan pengunduran banyak acara-acara, perhelatan Tokyo Olympics 2020 pun tak luput dari hal tersebut. Direncanakan untuk digelar pada 24 Juli hingga 9 Agustus tahun ini, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, telah umumkan bahwa acara tersebut resmi diundur hingga musim panas tahun 2021.

Sebelum pengumuman resmi ini, belum ada kepastian akan keberlangsungan acara tersebut. Terlebih lagi dengan pihak-pihak dari IOC, International Olympics Committee, yang tetap bersikeras ingin menggelar kompetisi berskala internasional ini. Hingga awal pekan ini, pihak IOC masih tetap ingin menjalankan Tokyo Olympics 2020. Namun, desakan untuk tetap menyelenggarakan acara tersebut telah menimbulkan kecemasan dari berbagai pihak, seperti tim Kanada dan Brasil yang telah mengancam untuk mundur jika Tokyo Olympics 2020 tetap akan dilaksanakan. Tak hanya membahayakan secara fisik dengan paparan COVID-19, hal tersebut juga dilihat memiliki potensi untuk membahayakan atlet secara psikis.

Sebelumnya, sebagai tahap untuk memastikan keamanan dan kesehatan atlet serta pihak-pihak yang bersangkutan, keputusan seperti larangan adanya penonton dalam upacara penyalaan obor sudah diterapkan. Selain itu, torch passing dari Olympia ke Jepang pun dilaksanakan melalui pesawat tanpa adanya penonton.