Things We Like: Favorite Food to Go
Kami mengumpulkan rekomendasi restoran atau menu pilihan yang selalu siap dipesan oleh tim kami untuk dinikmati di rumah.
Words by Whiteboard Journal
Berkat teknologi, pengalaman kuliner tidak perlu takut dibatasi oleh jarak dan waktu. Daftar ratusan hingga ribuan jenis makan dan minuman tersedia dalam genggaman. Penggunanya pun beragam. Ada yang suka berserah pada rating dan review, ada yang menghitung ongkir sebagai pertimbangan, dan ada juga yang sudah tau mau pesan apa dan dari mana. Nah, untuk kamu yang bingung mau coba pesan apa lagi, kami mengumpulkan rekomendasi restoran atau menu pilihan yang selalu siap dipesan oleh tim kami untuk dinikmati di rumah.
M HILMI
Managing Editor
What:
Misyumie
Description:
Kalau mengacu pada ucapan “Bumi Pasundan Lahir Ketika Tuhan Sedang Tersenyum”, kayaknya Depok tidak termasuk bumi yang dimaksud. Mungkin justru begini yang lebih akurat: “Depok tercipta ketika Tuhan sedang bersin”.
Tapi sebagai warga Depok, we gotta find happiness somehow. Untungnya, percik kebahagiaan itu hadir dalam bentuk mie ayam. Mie ayam ala Jawa lebih tepatnya. Isinya basic aja: mie + ayam yang semi digiling + bok choy + acar timun. Tapi semua well executed. Mie sama ayamnya tasty, bok choy-nya crunchy, acarnya asem manis seger. Tambah sambal dan kecap (biar JAWA) dan kita akan mengecap sedikit bahagia di antara reruntuhan peradaban (dan agama?) di sana. Mana murah lagi, beli yang paket standar udah cukup, tapi kalo lagi laper beli yang jumbo biar puas, cuma 20 ribu aja.
Sayangnya (atau bagusnya?) dia baru ada satu tempat aja di Depok. Plus suka habis kalo pesen kemaleman.
Sisanya surgawi. Kalau pernah makan ini, kalian akan tahu alasan untuk kalimat pertama di rekomendasi punya Sade.
SHADIA KANSHA
Editorial Staff
What:
Mie Gacoan
Description:
Kayaknya orang-orang kantor (read: Mas Hilmi) udah gumoh ngedengerin seberapa cintanya aku sama Mie Gacoan. Kalo dikata enak banget ya tentatif ya. Kalo dibilang one of a kind juga nggak, karena ya banyak yang serupa tapi tak sama. Tapi ya, kalo kata Agnes Monica, cinta ini kadang-kadang tak ada logika. Good or bad, if it makes you feel good, it’s comfort food.
Mie Gacoan ini selalu ada di tiap jatuh bangun hidup sebagai mahasiswa deh. Berkat harga yang murah, mahasiswi rantau pun masih bisa makan enak di akhir bulan. So, to be fair, ada bumbu-bumbu sentimen yang bikin tambah enak.
Sekarang, pesan Mie Gacoan udah kayak muscle memory gitu. Produk yang dipesan ya itu-itu aja: mie iblis (Level 6) sama udang keju/udang rambutan. Kombinasi andalan yang nggak pernah gagal bikin kenyang bego happy setelah kelar makan.
Kalo kamu mau coba pesan Mie Gacoan, siap-siap menunggu lebih lama dari biasanya. Kenapa? karena yang ngantri banyak! Nggak jarang kalo kamu melewati outlet Mie Gacoan, dimanapun kamu berada, selalu ada barisan yang mengular, menunggu giliran untuk menyantap this bundle of joy.
MM RIDHO
Editorial Staff
What:
Nasi Goreng Tiarbah
Description:
Saya bukan fans nasi goreng. Biasanya, nasi goreng adalah opsi paling terakhir yang saya pertimbangkan ketika ingin memesan makanan. Namun, ribut-ribut soal nasi goreng dendeng lemak tahun lalu membuat saya penasaran mencobanya.
Setelah mencobanya, saya nggak nyangka kalau bisa juga menikmati nasi goreng. Entah apa yang bikin berbeda. Tapi, mungkin, cara memakannya yang praktis dan bumbu gurih yang berpadu dengan nasi secara medok, membuat saya menjadikannya salah satu pertimbangan pertama ketika memesan makanan. Terutama ketika sibuk dan tak punya banyak waktu untuk membuka banyak-banyak bungkus condiment.
GARRIN FATURRAHMAN
Editorial Staff
What:
Mie Ayam Bakso Pandawa 313
Description:
Jumpa pertama saya dengan tempat mie ini sebetulnya berkat Bapak ojek langganan komplek Eyang, dan masa itu kami biasa menyebutnya sebagai “mie ayam yang biasa nitip ke Pak Sunar (sang Bapak ojek)”.
Beberapa tahun kemudian, ketika sudah ada ojol, Nyokap dapat info kalau ada “mie ayam paling enak se-Bintaro”, dan sontak langsung kami pesan. We were very surprised ketika menemukan rasa dan presentasi yang familiar, dan kalau ternyata mie ini punya nama: Pandawa 313.
Sejujurnya, tidak ada yang terlalu spesial, tidak ada ornamen pembeda, bahkan kadang-kadang tidak semengenyangkan itu. Rasanya just hits alright, to the point where you wouldn’t want to complain—apalagi mengingat harganya.
Mungkin saya suka karena terlanjur ada nilai sentimentil yang kami bawa sedari dulu, atau karena terlanjur percaya. Tapi review beberapa orang justru menguatkan meski tanpa sejarah, dan mungkin memang betulan enak.
MARDHI LU
Graphic Design
What:
HOLY KEBAB Japanese Beef & Chicken Kebab
Description:
Kebab fusion jepang ini selalu menjadi repeat order gue kalau gue mau splurge dan lagi nggak mau mikir. Porsinya pas, nggak bikin kenyang banget, dan nggak bikin laper banget. Mungkin secara kalori agak tinggi karena saos dia agak banyak dan menyelimuti semua bagian isinya. Tapi it’s worth it!!! Plus point + Wrapnya ga gampang basah dan hancur karena basah dari saus. Wrapnya punya struktur, yang kuat untuk menjaga makanan anda tetap stay di dalam dan tidak muncrat keluar. Saya suka kebab dengan wrap yang berintegritas.
MEIDINA SABILA
Graphic Design
What:
Mozarella Reddog
Description:
Corndog mozzarella dari Reddog ini selalu gue beli saat mulut lagi pengen ngunyah sesuatu yang nggak ribet biar bisa makan sambil gawe, terutama pas lagi ngejar deadline. Rasa gurih dari keju sama taburan bubuk cabenya tuh pas banget bikin mata melek, apalagi pas bubuk cabenya masuk mata (true story), auto bikin seger buat lanjut nge-rodi lagi.
Tapi yaaa apa daya nggak bisa terlalu sering beli, karena makanan yg praktis ini harga ongkirnya suka bikin hati meringis. Ongkir = harga 1 corndog, mahal bet. Maklum sih karena memang tokonya pada jauh-jauh dari rumah, nggak kayak mixue yang di tiap blok ada. Udah mah jauh, nunggu-nya lama, sekalinya nyampe cuma sekali hap! langsung hilang lenyap. Tapi oke lah buat beli sesekali kalo emang lagi pengen banget.
AUDREY CHARMAINE
Graphic Design
What:
Grilled Chicken Crunchy Taco
Description:
Taco adalah makanan yang sering banget gue makan sambil ngerjain tugas bareng sahabat gue pas kuliah di Singapura. Sayangnya, cari makanan Meksiko ini lumayan susah di Jakarta Barat. Akhirnya rasa rindu akan Taco bisa diobati dengan bukanya Taco Bell di Jalan Panjang.
ALISSA WIRANOVA
Editorial Intern
What:
Basreng Pedas Daun Jeruk
Description:
Dulu pas masih skripsian, salah satu cara terbaik untuk menghibur diri versi gue itu adalah dengan ngemil. Meski di depan laptop dari pagi sampai malem, makan jadi salah satu distraksi di mana gue gak merasa sengsara-sengsara amat, kinda make my life feel less like Sisyphus.
Salah satu snack yang paling sering gue pesen ketika itu adalah basreng (super) pedes rasa daun jeruk. Udahlah enak, murah, deket pula dari kosan.
Basreng = opsi terbaik (ya versi gue, sih) buat jadi snack-to-go manusia doyan pedes! Asal jangan keseringan!
REIKO IESHA
Editorial Intern
What:
Haka Dimsum
Description:
Cuisine favorit aku itu Chinese food, no doubt about it. Gak peduli sesering apa, aku selalu mau kulineran Chinese kalo ada yang ngajak. Sejak aku pindah ke Tangsel, aku jadi mendekat ke restoran dimsum kesukaanku yaitu Haka Dimsum! Setiap bingung mau makan apa, pasti akhir-akhirnya pesen dari Haka hehe.
My go-to order kalau pesen dari Haka dimsum tuh pangsit udang goreng, hakau, cheung fun hong kong udang, dan onde telur asin. Aku baru aja coba lobak cah spesial mereka dan itu juga enak bangeeeet! Semuanya very recommended!
FAESAL MUBAROK
Editorial Intern
What:
Gohyong Fatmawati
Description:
Gue suka banget hunting makanan, dari makanan yang viral, otentik, sampai yang hidden gem di sudut-sudut Jakarta. Mostly makanan yang gue beli karena ke-viral-annya terkadang pas dicoba malah fail. Tapi beberapa yang lain ada yang enak.
Dari pengalaman gue hunting makanan otentik di Jakarta, Gohyong menurut gue makanan yang paling enak dan worth to buy! Dagingnya penuh, kuahnya enak, di tambah lokasinya strategis di bawah MRT Haji Nawi persis. Karena makanan ini viral dan rame, gue saranin mending makannya di rumah, karena kapasitas tempat mereka juga gak terlalu banyak.