Places to Go: Tanaman
Restoran multi sensori yang menaruh perhatian khusus pada konsep plant based di Desa Potato Head.
Words by Ghina Sabrina
The Place
Di antara deretan beach club maupun resort terkenal di Bali, Potato Head menjadi salah satu yang tidak pernah luput dari perhatian. Awalnya dikenal lewat Potato Head Beach Club yang kerap menyajikan ragam party legendaris, lalu Katamama (Potato Head Suites) yaitu boutique hotel karya Andra Matin yang memadukan kerajinan lokal dengan estetik modern, kemudian pada tahun 2021 mereka resmi menghadirkan Desa Potato Head.
Secara garis besar, Desa Potato Head dapat disebut sebagai ‘creative village’ yang menaungi beberapa komponen penting di dalamnya. Di konsep terkini, Desa memiliki ruang-ruang tambahan seperti rooftop bar, club, art space, design and sustainable lab, hotel terbaru hingga plant-based restaurant. Ini pun membuat Desa menjadi lebih dari sekadar hotel, namun sebagai open space yang memberikan experience multi disiplin bagi para tamu maupun publik secara luas.
Melanjutkan kiprah mereka dalam membawa konsep-konsep segar dalam segi F&B, Tanaman hadir sebagai restoran multi sensori yang menaruh perhatian khusus pada konsep plant based di Desa Potato Head. Terletak di dalam ruang berbentuk kubah yang juga dirancang oleh OMA, Tanaman lebih terlihat sebagai set film sci-fi dibanding restoran karena desainnya yang futuristik – namun ini juga yang membuat restoran tersebut sangat menarik perhatian.
The Values
Sesuai dengan namanya, Tanaman adalah restoran yang murni plant based. Konsisten dengan semangat Potato Head yang tidak pernah luput dari inovasi, Tanaman pun terus mengeksplorasi cara-cara untuk bereksperimen. Riset menjadi hal utama, terlihat dari upaya mereka membangun ‘flavour library’ yang akan menjadi basis kuat untuk semua makanannya. Selain rasa, mereka pun mencoba untuk menerapkan segala macam teknik masak tradisional untuk menciptakan berbagai rasa untuk setiap bahan yang ada. Maka dari itu, Tanaman berupaya untuk terus berinovasi agar dapat menyajikan hidangan plant based yang lezat dan unik lewat ‘flavour library’ ini.
Tidak berhenti di sana, Tanaman juga bertujuan untuk menghadirkan pengalaman multi sensory untuk para pengunjung di setiap jamuannya. Sesuai dengan desain interiornya, setiap pengunjung akan merasakan pengalaman kosmik dimana mereka akan menikmati hidangan di luar ekspektasi yang dipadukan dengan cocktail. Oleh karena itu, misi di setiap service mereka adalah bukan hanya menyajikan makanan lezat, tapi juga bercerita lewat setiap komponen di dalamnya.
The Menu
Saat membahas soal makanan, apalagi yang plant-based, penting bagi kita untuk mengetahui lebih jelas tentang bagaimana mereka mendapatkan bahan-bahannya. Untuk Tanaman, semua bahan baku yang digunakan diperoleh dari petani-petani lokal. Bahkan, banyak bahan-bahan mereka diperoleh dari Sweet Potato Project, proyek komunitas regeneratif serta kebun yang dimulai selama Covid di Tabanan.
Sekarang, sesuai dengan misinya untuk menghadirkan kisah di tiap menu, konsep Tanaman berpusat pada elemen air di proses sourcing, pengolahan hingga penyajian makanannya. Konsep ini pun pertama tercetus ketika tim mereka melakukan perjalanan ke Nusa Penida untuk merasakan langsung proses budidaya rumput laut.
Setelah mengetahui cerita dan konsep di balik Tanaman, lalu bagaimana dengan makanannya? Benang merah dari setiap hidangannya adalah bagaimana mereka bereksperimen dalam perpaduan rasa, tekstur, hingga aroma. Cracker, pembuka yang terbuat dari mixed seed cracker dengan fermented mango chilli, sweet onion jam and pumpkin seed cream yang ditabur oleh lacto-fermented tomato powder dan dill, menjadi representasi terbaik dari ‘flavour library’ mereka. Kemudian Nori adalah ahi tuna terbuat dari semangka yang dimarinasi dalam larutan shio koji dan spinosum seaweed. Walaupun terbuat dari semangka, namun ketika dimakan, aromanya sangat mirip dengan tuna! Untuk dessert, Coconut terdiri dari coconut cream gelato dan mint oil yang diletakan di atas parutan kelapa (yang terasa mirip seperti carang mas) dan memberikan tekstur renyah.
Tanaman akan dibuka secara resmi pada 22 April mendatang, dengan Menu 2 hadir pada akhir bulan Mei.
–
Tanaman
Desa Potato Head
Jalan Petitenget No.51B, Seminyak
Kuta Utara, Bali, 80361