Foto: Tommy Hilfiger

Merek pakaian asal Amerika Serikat, Tommy Hilfiger, baru saja meluncurkan koleksi smart clothing yang dapat merekam jejak pemakaian sekaligus menghadiahi para pengguna. Koleksi bernama “Xplore” yang datang dari lini Tommy Jeans menawarkan pakaian untuk pria dan wanita, termasuk hoodies, jeans, T-shirt, dan bum bag dengan bluetooth chip yang tertanam pada kain tiap pakaian.

Alasan di balik peluncuran lini terbaru tersebut adalah untuk membuat sebuah micro-community untuk para brand ambassador yang nantinya akan mendapatkan hadiah setiap pakaian tersebut digunakan. Para pengguna dapat menyambungkan pakaian mereka melalui bluetooth ke aplikasi gratis yang tersedia untuk para pengguna iPhone dan iOs.

Aplikasi Tommy Jeans Xplore sendiri mempunyai format seperti sebuah game di mana pengguna diharuskan untuk menyelesaikan deretan tantangan untuk mendapatkan poin dan hadiah. Poin yang dimenangkan dapat ditukar menjadi gift card, merchandise lainnya, undangan ke acara runway Tommy Hilfiger hingga tiket konser. Ada pula diskon untuk produk-produk lainnya dan opsi untuk menukar poin sebagai donasi.

Keluaran tersebut tentunya merupakan salah satu contoh inovasi digital yang menggabungkan fashion dan teknologi yang dapat meningkatkan consumer loyalty dan brand awareness, namun ada juga aspek lain yang perlu diperhatikan dengan teknologi ini. Dengan memperbolehkan third party untuk melacak pergerakan para pengguna, apakah hal tersebut juga bisa dikategorikan sebagai suatu pelanggaran privasi dan alat untuk surveillance?