Tidak Ada Hubungan Antara Kasus COVID-19 dan Olimpiade Tokyo, Kata PM Tokyo
Di dalam cluster olimpiade pun, setidaknya ada 193 kasus positif yang terlibat langsung dengan acara olahraga bergengsi itu.
Teks: Deandra Aurellia
Photo: Kim Kyung-Hoon/REUTERS
Meski angka kasus coronavirus di Tokyo terus melonjak sejak mulainya olimpiade, perdana menteri Jepang masih menyangkal kalau kenaikan kasus ini tidak ada hubungannya dengan perhelatan olahraga tersebut.
Dua minggu setelah olimpiade berjalan, terhitung ada 3,865 kasus baru di ibukota tersebut, sebuah rekor baru sepanjang pandemi ini. Menurut data, lonjakan kasus ini memang mulai terjadi setelah tim-tim olimpiade mulai berdatangan, karena sebelum persiapan olimpiade dimulai, kasus per hari di Tokyo biasanya kurang dari 700.
“Kami telah mengupayakan virus-curbing measures, berbagai protokol kesehatan sehari-harinya, dan memperketat aturan border negara,” ungkap perdana menteri Yoshihide Suga. Ia bersikeras kalau kenaikan kasus ini sama sekali tidak berhubungan dengan olimpiade. Suga juga telah menghimbau masyarakat untuk tidak menonton olimpiade di keramaian, dan cukup mendukung negaranya dari rumah saja.
Sementara di Athletes Village sendiri, tercatat 24 orang yang punya kepentingan di olimpiade telah positif terjangkit virus COVID-19, termasuk tiga orang atlet. Ini merupakan salah satu kenaikan kasus tertinggi di dalam lingkaran orang-orang olimpiade. Sejauh ini, ada 193 orang, termasuk 20 atlet, yang telah terinfeksi COVID-19 dalam komplek olimpiade ini.
Meski protokol kesehatan dan state of emergency yang dilakukan Jepang terbukti tidak membantu keadaan, pemerintah Jepang masih belum mengeluarkan aturan baru sejauh ini. “Kasus-kasus ini tentu berhubungan dengan libur nasional, Olympics dan Paralympics, juga liburan musim panas. Angka ini akan terus bertambah jika protokol yang lebih ketat tidak segera dilaksanakan,” ungkap Kazuhiro Tateda, salah satu anggota panel coronavirus pemerintah Jepang.